Berita Milan, Lima Pemain Rossoneri di Situasi 'Do or Die' Musim Ini, Brahim Diaz Hingga Simon Kjaer
Situasi 'Do or Die' ini dihadapi oleh setidaknya lima pemain AC Milan. Berikut Lima Pemain AC Milan yang Berada di Situasi Tampil Bagus Atau Didepak
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Berita Milan, Lima Pemain Rossoneri di Situasi 'Do or Die' Musim Ini, Brahim Diaz Hingga Simon Kjaer
TRIBUNNEWS.COM - Berita AC Milan, juara bertahan Serie A Liga Italia, Milan dihadapkan pada tantangan dua kali lipat musim ini.
Pasukan Rossoneri asuhan Stefano Pioli musim 2022/2023 ini akan berupaya mempertahankan gelar juara liga melawan Juventus dan Inter yang tampak memperkuat diri dengan rekrutan yahud pada jendela transfer musim panas ini.
Tantangan lain dari AC Milan adalah tidak sekadar jadi penggembira di Liga Champions. Sebagai juara Serie A Milan diwajibakan setidaknya lolos dari fase penyisihan grup.
Baca juga: Berita Milan, Maldini Say Good Bye, Buangan Spurs Mau Gabung, Jalan Hakim Ziyech Kian Mulus
Butuh upaya besar dari seluruh anggota skuad jika ingin mengatasi dua tantangan tersebut.
Pun, bagi beberapa pemain Milan, hal ini terasa seperti persimpangan musim di mana mereka harus tampil bagus atau masa depan Milan mereka terancam.
Situasi 'Do or Die' ini dihadapi oleh setidaknya lima pemain AC Milan. Dilansir dari analisis SempreMilan, Berikut Lima Pemain AC Milan yang Berada di Situasi Tampil Bagus Atau Didepak:
Baca juga: Menjawab Keluhan Shin Tae-yong, 3 Nama Ini Bisa Jadi Opsi Buat Timnas U-19 Indonesia di Piala Dunia
Brahim Diaz
Brahim Diaz berada dalam situasi menentukan, mengingat dia sudah memasuki tahun terakhir dari masa pinjamandua tahun.
Dengan begitu, jelas kalau musim mendatang ini akan menentukan nasibnya.
Brahim Diaz dipinjam AC Milan dari Real Madrid pada 2020 silam dengan opsi merekrutnya secara permanen dengan mahar 22 juta euro. Kalau Real Madrid menginginkan kembali jasa Brahim DIaz setelah dibeli Milan, klausa buy back tersedia dengan mahar 27 juta euro.
Mengingat nilai itu bukanlah angka yang murah, AC Milan mesti seksama mengambil keputusan soal Brahim Diaz karena ada banyak yang dipertaruhkan.
Playmaker asal Spanyol ini memulai musim lalu dengan baik dengan empat gol dalam sembilan pertandingan pertamanya – tiga di antaranya adalah penentu kemenangan.
Tetapi belakangan performa Brahim Diaz menurun pasca-Covid dan tidak pernah benar-benar pulih ke peforma moncer sebelumnya. Terakhir Brahim Diaz bisa mencetak gol adalah pada 25 September melawan Spezia.
Untuk membuktikan kepada Milan bahwa dia layak untuk dipertahankan, dan mungkin pada gilirannya untuk meyakinkan klub induknya, Real Madrid, bahwa mereka tidak bisa kehilangan dia, dibutuhkan tahun kebangkitan dari pemain berusia 22 tahun.
Pun, itu tidak akan mudah, Brahim Diaz akan menghadapi persaingan dari Yacine Adli untuk memperebutkan posisi peran No.10, plus kemungkinan adanya persaingan dari pemain rekrutan baru AC Milan.
Alexis Saelemaekers
Bicara soal pemain Milan dengan penampilan mengecewakan, Alexis Saelemaekers bisa jadi pemain berikut yang menhadapi situasi didepak AC Milan kalau tak moncer musim ini.
Alexis Saelemaekers cenderung memiliki periode kelam musim lalu, ditandai dengan sang pemain kehilangan posisi utama di skuad karena direbut Junior Messias yang datang pada fase penting musim ini.
Seperti diketahui, pemain Timnas Belgia itu punya kemampuan yang sangat baik dalam cakupan pertahanan yang memberikan keseimbangan pada sistem 4-2-3-1 pelatih Stefano Pioli.
Tetapi, tampaknya, bahkan sang pelatih justru cenderung memilih pemain yang lebih mampu memberikan layanan jasa serang, terlepas fakta kalau Junior Messias berusia 31 dan belum tampil konsisten.
Ada laporan dari berbagai sumber yang menunjukkan bahwa Paolo Maldini dan Ricky Massara sudah menyodorkan Alexis Saelemaekers ke pasar pada jendela transfer musim panas ini.
Tetapi untuk saat ini tampaknya Alexis Saelemaekers ditakdirkan untuk bertahan, walau dia harus paham kalau kali ini dia harus berjuang untuk mendapatkan tempatnya di skuat utama AC Milan.
Ante Rebic
Musim 2023/2022 bukanlah musim yang terang buat Ante Rebic.
Dia hanya mencatatkan 29 penampilan di semua kompetisi dan hampir tidak ada yang menjadi starter.
Pemain Timnas Kroasia itu memang berulang kali mengalami masalah fisik yang membuat dia kehilangan momentum untuk bangkit.
Selain itu, Ante Rebic juga mulai tumpul di depan gawang. Setelah mencetak dua digit di masing-masing dua musim terakhir, kali ini ia cuma mencetak 3 gol dan 2 assist (semua kompetisi) yang meragukan masa depannya di klub.
Sama seperti Alexis Saelemaekers, ada desas-desus tentang potensi Milan menjualnya, meski tampaknya dia akan bertahan.
Stefano Pioli sepertinya masih membutuhkan jasa mantan pemain Eintracht Frankfurt itu dalam peran ganda yang penting sebagai pemain sayap kiri cadangan dan penyerang tengah darurat jika diperlukan.
Fode Ballo-Toure
Fode Ballo-Toure tiba di Milan dari Monaco musim panas lalu. Meskipun tidak meyakinan musim lalu, dia tampaknya punya tugas dan peran sebagai wakil Theo Hernandez, sehingga sepertinya dia juga akan bertahan.
Bek sayap Timnas Senegal itu memiliki kontrak dengan Milan hingga Juni 2025 dan meskipun ada pembicaraan tawaran dari klub Turki, Fode sepertinya tidak akan pergi.
Namun, Fode Ballo-Toure harus membuktikan kemampuannya musim ini.
Tanda-tanda awal dari pramusim telah menjanjikan karena pemain berusia 25 tahun itu termasuk di antara beberapa pemain yang tampil baik dalam kekalahan 3-2 melawan ZTE di Hungaria pada Sabtu.
Setelah satu tahun menyesuaikan diri dengan liga baru dan mempelajari sistem Pioli, dia bisa tampil jauh lebih baik.
Simon Kjaer
Memasukkan nama besar Simon Kjaer tampak seperti pilihan yang berani mengingat pentingnya dia di dalam dan di luar lapangan sejak tiba dari Sevilla.
Pun kenyataannya adalah musim 2022-23 adalah musim besar untuk menentukan masa depan Simon Kjaer.
Simon Kjaer didera cedera fisik yang serius. Dia menjalani operasi besar pada lututnya setelah mengalami kerusakan ligamen dalam pertandingan melawan Genoa Desember lalu.
Hal yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana pemain berusia 33 tahun itu mengatasi fisiknya ketika dia kembali merumput.
Pemain Denmark ini telah menunjukkan dirinya sebagai bek yang luar biasa pada zamannya meskipun ia harus kembali ke level tersebut setelah beberapa waktu.
Tidak hanya itu, tetapi saat ini dia sudah tak lagi muda.
Memiliki kontrak hingga 2024, Simon Kjaer berada di belakang tiga bek tengah dalam urutan skuad utama (Fikayo Tomori, Pierre Kalulu dan rekrutan baru). (oln/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.