BRI Liga 1 2022 - Skuat Elite Tapi Menang Sulit, Ada Apa dengan Persib?
Tiga laga awal BRI Liga 1 2022 berakhir tak menyenangkan bagi skuat elite Persib Bandung, membuat klub kesayangan Bobotoh ini panen pertanyaan.
Penulis: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - 'Ada apa dengan Persib Bandung?' menjadi pertanyaan setelah melihat penampilan memble klub kesayangan Bobotoh ini di pentas BRI Liga 1 2022/2023.
Persib Bandung mamulai tiga pertandingan BRI Liga 1 2022/2023 dengan hasil mengecewakan.
Dari maksimal sembilan angka yang bisa diraih, Persib hanya sanggup mengemas satu poin saja.
Artinya, tak sekalipun dalam tiga laga yang sudah dilakoni musim ini, Maung Bandung meraih kemenangan.
Baca juga: Eks Bek Persib Masuk Kandidat Gantikan Robert Alberts, Ini Statistik Melatih Vladimir Vujovic
Runner-up BRI Liga 1 musim lalu itu mengoleksi dua kekalahan dan sekali hasil imbang.
Laga perdana Persib Bandung dipaksa bermain imbang 2-2 oleh Bhayangkara FC.
Bukannya membaik justru sebaliknya. Pada match pekan kedua, Persib takluk dari Madura United di Stadion GBLA dengan skor 3-1.
Nasib miris klub Kota Kembang itu terus berlanjut ketika menyambangi Samarinda untuk menantang Borneo FC.
ersaji di Stadion Segiri, Kalimantan Timur, Persib Bandung dilumat Pesut Etam dengan kedudukan akhir 41/
Rentetan hasil minor ini mengakibatkan Maung Bandung terpuruk.
Mereka menghuni posisi ke-17 alias dua terbawah di tabel klasemen BRI Liga 1 2022. Tentu saja penampakan yang asing melihat Persib berada di zona degradasi lewat raihan satu angka.
Tentu menjadi tanda tanya besar, khususnya di kalangan Bobotoh. Mengapa tim kesayangan mereka bisa sampai 'babak belur' seperti ini.
Padahal jika berbicara skuat, Persib Bandung tergolong sebagai tim dengan komposisi elite.
Semua lini permainan Maung Bandung diperkuat pemain kelas wahid plus amunisi muda mumpuni.
Dari sektor kiper, ada nama I Made Wirawan, Teja Paku Alam hingga Fitrul Rustapa.
Bergeser ke depan, Achmad Jufriyanto, Rachmat Irianto maupun Nick Kuipers merupakan profil bek tangguh di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Berpindah ke barisan gelandang. Nama Ricky Kambuaya, Marck Klok, Dedi 'Dado' Kusnandar hingga sang wonderkid Roby Darwis mewarnai stok lapangan tengah.
Belum lagi di barisan penyerang/winger, David da Silva, Ezra Walian, Ciro Alves, Febri 'Bow' Hariyadi, Frets Butuan hingga Erwin Ramdani adalah penyerang yang memiliki keunggulan di atas rata rata.
Skuat Persib saat ini jelas bukan kaleng-kalang. Tim bertabur bintang ini memiliki deretan amunisi tempur yang berlabelkan Timnas Indonesia.
Plus dari segi pelatih, Robert Alberts kenyang asam garam berkarier di sepak bola Indonesia.
Membawa Arema Indonesia juara ISL 2009/2010 menjadi bukti nyata bagaimana kualitas juru taktik asal Belanda ini.
Namun skuat elite Maung Bandung sulit untuk meraih kemenangan.
Apalagi statistik kebobolan sembilan gol dalam tiga laga menjadi catatan minor, di mana klub kesayangan Bobotoh musim lalu adalah tim dengan pertahanan terbaik.
“Musim lalu kami adalah tim dengan catatan pertahanan terbaik di liga," terang Robert Alberts pasca-laga melawan Borneo FC, dikutip dari BolaSport.
"Tapi sekarang kami harus menyusun ulang karena kemasukan banyak gol dan menyebabkan kami kembali kehilangan tiga poin,” tegasnya.
“Jadi kami harus melakukan perubahan dan bertanggung jawab atas kekalahan ini."
"Kami harus memastikan di laga berikutnya di kandang, kami bisa mendapat tiga poin,” tutup Robert.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Lukman Adhi Kurniawan)