TRIBUNNEWS.COM- Barcelona berpacu dengan waktu. Mereka hanya punya waktu 24 jam lagi terhitung dari kemarin untuk mendaftarkan enam rekrutan barunya termasuk Robert Lewandowski.

Jika para rekrutan baru Barcelona, termasuk Lewandowski itu belum bisa terdaftar di La Liga, mereka praktis tak bisa bermain dalam pekan pertama La Liga saat Barca menjamu Rayo Vallecano di Camp Nou, Minggu (14/8) dini hari.

Keenam rekrutan baru Barcelona yang dimaksud adalah Robert Lewandowski, Andreas Christensen, Jules Kounde, Raphinha, dan Franck Kessie.

Dua pemain lama, Ousmane Dembele, dan Sergi Roberto yang baru memperbarui kontraknya, juga masih belum terdaftar.

Pendaftaran enam pemain anyar itu terganjar regulasi karena Barca tak punya ruang dalam batas gaji mereka untuk para pemain baru tersebut.

Dikutip dari Diario AS, Klub yang bermarkas di Camp Nou itu didesak untuk mengaktifkan tuas ekonomi keempat dengan penjualan lebih dari 24,5 persen Barca Studios ke GDA Luma seharga 100 juta euro atau setara Rp 1,5 triliun.

Penjualan saham tersebut dianggap akan membantu Barcelona menciptakan ruang batas gaji untuk mendaftarkan pemain baru.

Dalam aturan di La Liga, pemain dapat didaftarkan selambat-lambatnya lima menit sebelum pertandingan.
Namun, La Liga juga telah memberi peringatan kepada Barcelona.

Jika tidak diberi waktu yang cukup untuk mempelajari dokumen penjualan Barca Studios, La Liga tidak akan terburu-buru mengonfirmasi pendaftaran pemain Los Cules.

Ini pastinya menjadi situasi sulit bagi pelatih Barca, Xavi Hernandez.

Dia harus menyiapkan tim, tanpa tahu kepastian apakah pemain pilihannya nanti bisa diturunkan, atau tidak.

Kabarnya, Dewan Klub Barcelona telah memberi tahu Xavi dalam beberapa hari terakhir untuk memasukkan pemain baru dalam persiapannya untuk laga pembuka kontra Vallecano.

Namun, Xavi juga harus harus menggunakan rencana B dan memilih pemain lama seperti seperti Memphis Depay, Pierre Emerick- Aubameyang, hingga Gerard Pique untuk menjadi andalan di laga perdana.

Situasi ini juga menciptakan kebingungan di kalangan media.