Javier Roca Susul Jejak Pelatih Persib Bandung, Tanda Bukti Ganasnya BRI Liga 1 2022/2023
Javier Roca menyusul jejak Robert Rene Alberts yang telah hengkang dari Persib Bandung setelah gagal membawa timnya meraih hasil apik di BRI Liga 1.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Persik Kediri secara resmi mengakhiri kerjasama dengan Javier Roca sebagai pelatih utama per hari ini, Sabtu (13/8/2022).
Rentetan hasil buruk yang didapatkan Persik pada awal musim ini seakan menjadi alasan Javier Roca diberhentikan dari jabatannya.
Javier Roca pun menyusul jejak Robert Rene Alberts yang juga telah hengkang dari Persib Bandung setelah gagal membawa timnya meraih hasil apik pada awal musim.
Baca juga: Persis Solo vs Persita Liga 1, Aroma Kebangkitan Laskar Sambernyawa
Mundur dan dipecatnya dua pelatih saat kompetisi baru memasuki pekan keempat seakan menjadi bukti ganasnya BRI Liga 1 2022/2023.
Adapun kepastian keluarnya Javier Roca dari Persik Kediri telah dirilis secara resmi oleh pihak klub melalui akun resmi media sosialnya.
"Matur nuwun @javierroca9, terima kasih atas kebersamaannya, sukses selalu dimanapun berada," tulis salam perpisahan dari Persik untuk kepergian Javier Roca.
Javier Roca pun juga tak sungkan untuk mengucapkan terima kasih kepada Persik yang telah berkenan menggunakan jasanya sejak pertengahan musim lalu.
"Terima kasih matur suwun @persikofficial dan applause buat persikmania untuk kesempatan selama menjadi bagian dari tim ini," ucap Javier Roca.
Berakhirnya pengabdian Javier Roca bersama Persik seakan menambah panjang deretan pelatih yang dipecat di kompetisi Liga setiap awal musim.
Warna-Warni Sepak Bola Indonesia, Tren Pemecatan Pelatih Tiap Awal Musim
Pemecatan pelatih pada awal musim seakan menjadi warna-warni sepak bola kasta tertinggi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Jika pelatih dianggap tidak bisa mengangkat performa sebuah tim, siapapun orangnya kemungkinan akan dituntut mundur atau diberhentikan dari jabatannya.
Pada musim ini, Robert Alberts dan Javier Roca menjadi contoh dari korban keganasan kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia.
Pertama, Robert Alberts yang sudah menjadi pelatih tim Maung Bandung dalam tiga musim terakhir akhirnya harus menghentikan pengabdiannya.
Kegagalan Persib meraih kemenangan dalam tiga laga pembuka membuat Robert Alberts mengundurkan diri dari jabatannya.
Barangkali, Persib tak hanya gagal meraih kemenangan saja, melainkan juga menelan dua kekalahan berat pada awal musim.
Kekalahan melawan Madura United di depan pendukungnya sendiri, dilanjutkan hasil buruk melawan Borneo FC pada laga matchday ketiga membuat posisi Robert memang di ujung tanduk.
Hingga pada akhirnya, pelatih asal Belanda itu memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya setelah gelombang unjuk rasa dilakukan Bobotoh yang menuntutnya mundur.
Kedua, Javier Roca yang sebenarnya sempat mampu melambungkan prestasi Persik musim lalu.
Sempat terancam masuk zona degradasi, Javier Roca mampu membuat Persik bermain cukup bagus dan bertahan di kompetisi Liga 1.
Hanya saja memang, performa akhir musim lalu yang ditunjukkan Persita belum mampu diperlihatkan pada musim ini.
Persik tercatat hanya mampu meraih satu poin dari tiga laga, sama seperti dengan torehan Persib bersama Robert Alberts musim ini.
Berkaca dari hasil negatif itu, Persik dan Javier Roca akhirnya sepakat untuk menghentikan kerjasama satu sama lain ketika kompetisi baru berlangsung empat pekan,
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)