Nasib Miris Manchester United di Liga Inggris Justru jadi Objek Studi Bos F1
Kepala eksekutif Mercedes yang berlaga di Formula 1 (F1), Toto Wolf, menjadikan Manchester United sebagai objek penelitian terkait penurunan performa.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kepala eksekutif Mercedes yang berlaga di Formula 1 (F1) 2022, Toto Wolf, menjadikan nasib tragis Manchester United sebagai objek penelitian.
Mercedes yang digawangi oleh Lewis Hemilton dan George Russell memang masih masuk dalam top five di tabel klasemen F1.
Akan tetapi jika disandingkan dengan Red Bull yang diperkuat Max Verstappen maupun Ferrari mengandalkan C Leclerc, Mercedes memang kelabakan untuk perebutan gelar juara dunia.
Baca juga: Elon Musk Tidak Serius Ingin Beli Manchester United: Cuma Bercanda
Verstappen menduduki puncak klasemen dengan koleksi 258 poin. Adapun Leclerc, menduduki urutan kedua dengan raihan 178 angka
Sedangkan George Russel menduduki posisi ke-4 (158). Adapun Lewis Hemilton meraih 146 angka, duduk di P6.
Toto Wolf, menjadikan Manchester United sebagai bahan riset lantaran mengalami hal yang sama dengan Mercedes, yakni penurunan performa.
Maklum, Manchester United pasca-era Sir Alex Ferguson memang kesulitan untuk meraih prestasi.
Penurunan demi penurunan performa dialami penguasa Old Trafford. Puncaknya terjadi di awal musim Liga Inggris 2022/2023.
Sepasang laga pembuka Premier League diraih dengan hasil mengecewakan oleh Manchester United. Mereka menelan kekalahan atas Brighton (2-1) dan dihajar Brentford (4-0).
"Saya mempelajari mengapa tim-tim hebat tidak mengulang gelar dengan cara yang hebat," buka Toto Wolf, dikutip kepada Standard.
Apa yang diungkapkan petinggi Merceddes ini mengacu kepada situasi sulit Manchester United.
“Tidak ada tim olahraga dalam olahraga apa pun yang pernah memenangkan delapan gelar Kejuaraan Dunia berturut-turut dan ada banyak alasan untuk itu, dan inti situasi sulit ini adalah kesalahan pemainnya," tambah Toto Wolf.
Dia menyimpulkan bahwa keterpurukan Manchester United tak lepas dari faktor cepat puas. Di sisi lain faktor nama besar dan pamor menjadi acuan lainnya.
"Para pemain (manusia) menjadi mudah terlena. Ketika meraih gelar juara, mereka tak akan lagi menemukan hasrat dan ambisi yang sama," pungkas Toto Wolf.
(Tribunnews.com/Giri)