Di atas kertas, Pulisic memang bisa jadi solusi sementara.

Pelatih Manchester United, Erik ten Hag sangat ingin memperkuat lini depan timnya yang terbukti tumpul.

Jadon Sancho, Marcus Rashford, maupun Cristiano Ronaldo seperti jadi singa ompong saat United dipermalukan Brighton 1-2, dan Brentford 4-0.

Transfer pinjaman Pulisic juga bisa menjadi solusi sementara yang bagus bagi United, setelah mereka kesulitan untuk mengontrak target utama, Antony yang dipagari Ajax Amsterdam dengan harga Rp 1,5 triliun.

Pulisic, bagaimana pun dikenal kerap menjadi pembeda pada momen-momen besar bersama Chelsea.

Di final Piala FA Cup 2020 misalnya, dia mencetak gol ke gawang Arsenal 1-0, meski akhirnya The Blues kalah 2-1.

Pulisic juga merupakan salah satu tokoh terpenting dalam kemenangan Chelsea di Liga Champions UEFA 2021.

Dia mencetak gol tandang di semifinal melawan Real Madrid, dan kemudian menggunakan kecerdikannya untuk membuat rekan setimnya Mason Mount melakukan tap-in untuk meraih kemenangan seri atas Madrid di kandang.

Di final, dia membantu mengontrol bola dan membatasi peluang Manchester City di 24 menit terakhir untuk membantu mengamankan trofi.

Dengan pengalaman yang menonjol dalam momen besar, kehadiran Pulisic rasanya bisa membantu United dalam situasi krisis seperti saat ini.

Di sisi lain, mendapatkan menit bermain yang lebih banyak di United juga bisa jadi penyelamat untuk karier Pulisic sendiri.

Selain bakal menggenjot lagi nilai jualnya yang merosot jauh lebih rendah dari 73 juta dolar AS seperti saat dibeli Chelsea dari Borussia Dortmund pada 2019.

Juga hal itu akan menjadi persiapan Pulisic untuk membantu timnas Amerika Serikat di Piala Dunia 2022 di Qatar nanti. (Tribunnews/den)

Direct Points
- United tertarik merekrut Christian Pulisic
- Bisa jadi opsi sementara untuk keluar dari krisis
- Di Chelsea dia sulit mendapatkan tempat utama