Kans Luis Mila Mereparasi Persib Bandung: Sentuhan Spanyol, Bermain Proaktif, Sulap Febri Hariyadi
Di tengah terpuruknya Maung Bandung, mereka tekah merekrut pelatih jempolan dari Spanyol, Luis Milla.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Deivor Ismanto
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung harus menerima kekalahan menyakitkan atas Bali United di kandangnya sendiri dalam lanjutan Liga 1 pada Selasa, (23/8/2022) malam WIB.
Bermain di kandang sendiri, Gelora Bandung Lautan Api, Persib menyerah dengan skor 2-3 atas tamunya, Bali United.
Persib Bandung pun kini terlempar di peringkat 13 dengan hanya menorehkan tujuh angka dari enam pertandingan Liga 1.
Baca juga: Update Klasemen Liga 1 2022/2023: Borneo FC di Puncak, Persis Solo Buntuti Persib Bandung
Untungnya, di tengah terpuruknya Maung Bandung, mereka tekah merekrut pelatih jempolan dari Spanyol, Luis Milla.
Ya, Luis Milla tengah mengurus visa untuk mulai mendampingi Persib di laga-laga Liga 1.
Kualitas pelatih yang pernah mengantar Spanyol U21 meraih trofi Piala Eropa itu sudah tak perlu dipertanyakan lagi.
Saat melatih Timnas Indonesia di tahun 2017-2018 ia memberi sentuhan permainan ala Spanyol dengan sepakbola proaktif yang ia usung.
Bermain proaktif adalah sepakbola dengan memanfaatkan permainan kaki ke kaki untuk mencetak gol.
Proses build up serangan dimulai dari posisi terbelakang, centre back hingga seorang kiper dituntut memiliki kemampuan passing yang akurat.
Di lini tengah, yang diutamakan Luis Milla adalah timing.
Umpan pendek dari kaki ke kaki memang diutamakan, namun bukan berarti anak asuhnya haram untuk melakukan direct pass.
Bola lambung langsung ke depan dilihat berdasarkan ruang yang dimiliki oleh pemain sayap atau penyerang yang telah membuka fondasi pertahanan lawan.
Itulang mengapa, saat Timnas Indonesia dipegang oleh Luis Milla, peran winger dan gelandang begitu krusial untuk menghadirkan peluang sebanyak mungkin.
Begitu juga saat dalam keadaan bertahan, pressing Garuda saat itu begitu ketat, seluruh pemain dituntut untuk merebut bola secepat mungkin dari lawan.
Baca juga: Persib Bandung Takluk dari Bali United di BRI Liga 1 2022, Jupe: Pemain Sudah Bekerja Keras
Itulah mengapa, Timnas Indonesia di era Luis Milla hampir selalu dominan perihal ball possession dan mencetak gol dari set play.
Dan skuad Persib Bandung berpotensi besar untuk Luis Milla reparasi menjadi tim yang bermain proaktif seperti yang ia lakukan di Garuda Nusantara.
Ricky Kambuaya, Marc Klok, hingga Febri Hariyadi diprediksi bakal menjadi kunci untuk sistem yang ia usung.
Visi bermain Kambuaya dan Klok sudah mereka buktikan di Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong.
Kedua gelandang tersebut selalu dipasang juru taktik asal Korea Selatan itu di ajang Kualifikasi Piala Asia.
Hasilnya, Garuda sukses diantarnya melaju ke Piala Asia 2023 dengan kepala tegak.
Jika di Timnas Indonesia era Luis Milla dulu ia memiliki Zulfiandi dan Evan Dimas.
Maka di Persib Bandung duo Kambuaya dan Klok bakal memegang peran krusial di sepakbola yang ia usung.
Untungnya, Maung Bandung juga memiliki Febri Hariyadi yang menjadi pemain kesayangan Milla di Timnas Indonesia dulu.
Baca juga: Marck Klok Optimis Persib Bandung Juara Liga 1 Bersama Luis Milla
Kecepatan dan etos kerja yang dimiliki Febri membuat Milla jatuh cinta dengan pemain asli Bandung itu.
Febri memiliki kans besar untuk kembali melejit setelah hampir di dua musim ini performa sang winger meredup.
Ya, kedatangan Luis Milla membuat Persib Bandung yang terseok-seok di musim ini berpotensi besar untuk bangkit.
Skuad mewang yang Maung Bandung miliki tak layak untuk berada di papan bawah klasemen Liga 1.
Tempat mereka adalah berada di papan atas Liga 1 dan bersaing di tangga juara.
Menarik dinanti, akan seperti apa ramuan Luis Milla di Persib Bandung.
Pengalamannya bermain bersama Real Madrid san melatih tim-tim Spanyol memberi harapan bagi Si Maung untuk bangkit dari keterpurukan.
Profil Luis Milla
Nama: Luis Milla Aspas
Tempat, tanggal lahir: Teruel, 12 Maret 1966
Usia: 56 tahun
Kewarganegaraan: Spanyol
Karier pemain:
1983 - CD Teruel U19
1983-1984 - Barcelona U18
1984-1985 - Barcelona Amateur
1985-1988 - Barcelona Atletic
1988-1990 - Barcelona
1990-1997 - Real Madrid
1997-2001 - Valencia
Karier Pelatih:
2006-2007 - Puzol
2007-2008 - Getafe (asisten pelatih)
2008-2010 - Spanyol U17
2008-2010 - Spanyol U20
2008-2010 - Spanyol U19
2010 - Spanyol U21
2012 - Spanyol
2013 - Al Jazira
2015-2016 - CD Lugo
2016 - Real Zaragoza
2017-2018 - Timnas Indonesia
2022 - Persib
(Tribunnews.com/Deivor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.