Komdis PSSI Persilakan PSM Makassar Ajukan Banding Soal Kasus Wiljan Pluim
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin sepakat dengan pelatih Bernardo Tavares bahwa hukuman untuk Wiljan Pluim tidak bisa diterima dan tidak masuk akal.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Komdis PSSI Persilakan PSM Makassar Ajukan Banding Soal Kasus Wiljan Pluim
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemain PSM Makassar, Willem Jan Pluim mendapatkan hukuman tambahan dari Komdis PSSI yakni larangan bermain empat kali setelah keputusan dan denda Rp 50 juta.
Wiljan Pluim mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI karena dinilai mengucapkan penghinaan kepada perangkat pertandingan (wasit) dan mendapatkan kartu merah di laga PSM vs Persik Kediri, Jumat (2/9/2022).
Melihat kasus tersebut, manajemen PSM Makassar bakal mengajukan banding kepada Komdis PSSI.
Baca juga: Sewot ke Wasit, Bernardo Tavares Soroti Keputusan yang Bikin Heran Saat PSM Ditahan Dewa United
Baca juga: Fakta PSM Permak Persebaya 3-0, Ramadhan Sananta Brilian, Yakob Sayuri Kirim Sinyal ke Shin Tae-yong
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin sepakat dengan pelatih Bernardo Tavares bahwa hukuman untuk Wiljan Pluim tidak bisa diterima dan tidak masuk akal.
“Kami akan banding terkait hal ini untuk memperjelas. Dari sudut kacamata, apa mereka (PSSI) mengeluarkan sanksi itu. Kami akan banding dengan hal yang disampaikan, karena ada beberapa hal yang tak masuk akal, masa dia harus dihukum seberat itu. Ini tidak masuk akal,” tegas Munafri.
Sementara itu, Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing justru mempersilakan manajemen PSM Makassar mengajukan banding karena memang ada dalam ketentuannya kalau hukumannya dirasa tidak adil.
Akan tetapi ia kembali mengingatkan bahwa klub benar-benar harus menaati kode disiplin PSSI.
Ia juga menjelaskan seluruh hukuman yang tertera dalam regulasi dibuat agar seluruh pihak bisa mematuhi sehingga membuat jalannya pertandingan atau kompetisi dirasa menjadi lebih baik.
“Ya kalau banding itu hak orang, silakan saja kalau sudah banding itu bukan urusan saya. Makanya saya bilang para klub harus benar-benar mematuhi tentang kode disiplin PSSI 2018. Itu sudah diatur semau ancaman dan hukumannya,” terang Erwin Tobing saat dihubungi Tribunnews, Jumat (16/9/2022).
“Di regulasi dan kode disiplin, kalau tidak puas ada mekanismenya bisa banding tapi saya tidak campuri karena bukan urusan saya lagi. Tapi terus terang kami komite disiplin akan mencoba fair lah sesuai ketentuan, tujuannya adalah supaya kita semua tidak mengulangi hal-hal yang tidak patuh. Paling tidak kita mengubah sikap bagaimana menghormati perangkat pertandingan, menghormati pemain, perangkat yang lain,” pungkasnya.