Remko Bicentini dan Tekadnya Bawa Sepak Bola Curacao Mendunia
Pelatih Timnas Curacao, Remko Bicentini menuturkan sejumlah targetnya untuk sepak bola yang menjadi konstituen Kerajaan Belanda itu.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.C0M, BANDUNG - Pelatih Timnas Curacao, Remko Bicentini menuturkan sejumlah targetnya untuk sepak bola yang menjadi konstituen Kerajaan Belanda itu.
Curacao akan menghadapi Timnas Indonesia dalam FIFA Matchday yang akan berlangsung 24 dan 27 September mendatang.
Pertandingan pertama akan berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung dan laga kedua di Stadion Pakansari, Bogor.
Bicentini setidaknya sudah berada di tubuh kepelatihan Timnas Curacao sejak 12 tahun lalu.
Dalam ranking FIFA, saat ini Curacao menempati peringkat ke-84, sebelum ajang FIFA Matchday kontra Timnas Indonesia.
Faktanya, peringkat Curacao ternyata sempat terpuruk di dasar peringkat FIFA di peringkat 183 beberapa tahun lalu.
Dibalik kesuksesan Curacao, Becintin tentu memiliki andil untuk membawa skuadnya menembus peringkat 100 besar.
"Curacao adalah negara kecil. Kami memulai bekerja bersama untuk pengembangan sepak bola sejak 12 tahun lalu, saat itu Cuco (Curacao) masih seorang bocah, sekarang dia adalah kapten tim, seorang kapten sejati," kata Becintini.
Menurut pelatih berusia 54 tahun itu ada satu alasan yang harus ia tunaikan sebagai sosok pelatih, yaitu membuat Curacao eksis di dunia sepak bola.
"Tim kami mulai dari negara kecil yang terus berkembang. Harus buktikan tim kita ada. Ada perbedaan timnas Indonesia dan Curacao," ujar Bicentini.
Untuk saat ini, Bicentini pun tak mempermasalahkan jika timnya harus kalah dalam pertandingan, justru, ia mengisyaratkan Curacao ada di level yang lain.
Tak hanya itu, mau tak mau juga Curacao harus berhadapan dengan negara-negara besar karena tergabung dalam CONCACAF.
"Dengan ranking saat ini, kami tidak mempermasalahkannya jika kami harus kalah di beberapa pertandingan," ungkap Bicentini.
"Kami memiliki level baru di tim kami . Selain itu kami melawan tim-tim besar seperti Kanada dan Meksiko, sangat sulit untuk menang dari tim-tim ini," sambungnya.