Rampung Hadapi Persis Solo di Pekan ke-11 BRI Liga 1, Pelatih PSM Makassar Ngamuk Lagi
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares kembali menumpahkan kekesalannya pada kepemimpinan wasit saat menghadapi Persis Solo di pekan ke-11 BRI Liga 1
Penulis: Guruh Putra Tama
TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan antara Persis Solo vs PSM Makassar di pekan ke-11 BRI Liga 1 berakhir imbang 1-1, Kamis (29/9/2022).
Persis Solo yang berhasil unggul lewat gol Irfan Jauhari (23') terlebih dahulu, gagal mempertahankannya hingga laga usai.
PSM Makassar pada akhirnya bisa melesakkan satu gol lewat Kenzo Nambu di menit ke-44.
Baca juga: Update Klasemen Liga 1: PSM Tertahan di Urutan ke-2, Persita Geser Persija & Borneo FC ke 3 Besar
Alhasil, laga yang digelar di Stadion Manahan berkesudahan 1-1 dan membuat kedua tim sama-sama mengantongi satu angka.
Pertandingan antara Persis Solo vs PSM Makassar ini berlangsung cukup ketat.
Meski demikian, pelatih PSM Makassar tak puas dengan kinerja perangkat pertandingan.
Pelatih Bernardo Tavares kembali menyoroti wasit yang memimpin laga ini.
Menurutnya, sang pengadil terlalu lama membiarkan pertandingan berjalan di masa injury time babak kedua.
Ia merujuk pada waktu yang diberikan wasit kala itu.
Pada pertandingan tersebut, wasit memberikan tambahan waktu empat menit.
Namun, laga di babak kedua berjalan hingga menit ke-95.
Selain itu, Persis Solo mendapatkan banyak sekali peluang di masa injury time tersebut.
"Sebenarnya saya mau hindari bicara soal wasit dan saya sering hindari itu," ungkap Bernardo Tavares selepas laga.
"Tapi hari ini wasit memberikan 4 menit extra time dan bertepatan dengan itu wasit memberikan banyak freekick, corner, dan lain-lain untuk Persis dan itu sudah lewat (masa injury time)."
"Dan wasit seharusnya meniup peluit," sambungnya.
Tak lupa, Bernardo Tavares menilai kompetisi BRI Liga 1 2022 sudah waktunya menggunakan VAR.
Selain VAR, wasit di tanah air masih jauh dari kata memuaskan dalam pengambilan keputusan.
"Sepak bola Indonesia membutuhkan VAR dan kualitas wasit-wasit baik," ujar Tavares.
"Sepak bola Indonesia layak mendapatkan suguhan lebih baik dari ini," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Guruh)