Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Menewaskan Ratusan, Nasib Piala Dunia U20 Indonesia Terancam

Nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 terancam dicabut buntut insiden kerusuhan laga Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
zoom-in Kerusuhan Arema FC vs Persebaya Menewaskan Ratusan, Nasib Piala Dunia U20 Indonesia Terancam
SURYA/PURWANTO
Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) - Buntut kericuhan di Kanjuruhan, nasib Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 terancam. 

TRIBUNNEWS.COM - Bentrok terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada pekan ke-11 BRI Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, memakan ratusan korban jiwa, Sabtu (1/10/2022). 

Insiden kericuhan meninggalkan korban jiwa dengan jumlah tak sedikit dipicu kekalahan Arema FC dari Persebaya Surabaya yang berimbas kepada kekecewaan suporter tuan rumah.

Laga bertajuk Derbi Jawa Timur ini pun berakhir ricuh dengan oknum suporter yang memaksa masuk ke lapangan.

Bentrokan oknum suporter tuan rumah dengan kepolisian pun tak terhindarkan.

Baca juga: Sorotan Tragedi di Kanjuruhan: Kurang dari 4 Bulan, Sepak Bola Indonesia Berduka 2 Kali

Suporter Arema membopong korban dalam rusuh antara massa suporter melawan polisi yang melakukan pengamanan di pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam 1 Oktober 2022.
Suporter Arema membopong korban dalam rusuh antara massa suporter melawan polisi yang melakukan pengamanan di pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam 1 Oktober 2022. (Surya Malang/Purwanto)

Perusakan terjadi mulai dari fasilitas stadion hingga mobil kepolisian yang berjaga tak luput dari amukan pendukung.

Bahkan, peristiwa tersebut menelan korban jiwa.

Dari kabar yang beredar, sudah lebih dari 100 orang yang dinyatakan meninggal dunia. Jumlah tersebut diperkirakan masih bisa bertambah. 

Berita Rekomendasi

Angka tersebut sudah melebihi jumlah korban dari Tragedi Heysel yang terjadi pada 29 Mei 1985 di Final Liga Champions 1984/1985.

Saat itu, sebanyak 39 orang tewas akibat kerusuhan di dalam stadion. Imbas dari insiden tersebut, sanksi pun dijatuhkan oleh FIFA.

Hal serupa kuat peluang juga terjadi dengan sepak bola Indonesia, termasuk status tuan rumah Piala Dunia U20 2023 mendatang.

Potensi untuk status tuan rumah Piala Dunia U20 dicabut terbuka. Mengingat faktor keamanan menjadi satu di antara aspek tolak ukurnya.

Indonesia bisa saja dicabut keterpilihannya sebagai penyelenggara tuan rumah.

Apalagi melihat jumlah korban jiwa dari tragedi tersebut yang terus bertambah.

PSSI telah menyatakan bakal menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki kasus kerusuhan tersebut.

PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator telah memutuskan menunda semua pertandingan Liga 1 2022-2023 selama sepekan ke depan.

Berikut rangkuman fakta buntut kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya. 

- Insiden Memakan Ratusan Korban Jiwa

Ratusan korban jiwa berjatuhan akibat insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.

Diungkapkan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, korban berasal dari pihak suporter dan anggota Polri.

“Telah meninggal 127 orang, 2 diantaranya anggota POLRI. Yang meninggal di Stadion ada 34, kemudian yang lain meningal di rumah sakit pada proses penolongan” Jelas Irjen Nico Afinta, dikutip dari Surya.

- 180 Orang Alami Luka-luka

Selain korban jiwa, jumlah suporter yang mengalami luka-luka akibat insiden ini pun tak sedikit.

Dikabarkan ada 180 orang yang mengalami luka sedang dalam proses perawatan di rumah sakit sekitar.

“Masih ada 180 orang yang masih dalam proses perawatan," sambung Irjen Nico Afinta.

 - BRI Liga 1 Dihentikan

Sementara itu PT PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sebagai operator penyelenggara kompetisi mengambil sikap atas insiden di Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

PT LIB mengambil sikap tegas dengan menghentikan Liga 1 selama satu pekan.

Langkah ini disampaikan langsung oleh Direktur PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

"Keputusan tersebut (penghentian kompetisi selama sepekan) kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ujar Akhmad Hadian Lukita dikutip dari laman PT LIB.

"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya. Dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Giri)(Surya.co.id/Abdullah Faqih)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
17
11
4
2
22
13
9
37
2
Persib
15
10
5
0
28
11
17
35
3
Persija Jakarta
17
9
4
4
25
16
9
31
4
Arema
17
8
4
5
27
21
6
28
5
Bali United
16
8
3
5
24
15
9
27
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas