Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

KSP Minta Masyarakat Tidak Sebarkan Konten Kerusuhan Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya

Himbauan ini disuarakan untuk menghormati korban beserta keluarga yang ditinggalkan orang-orang tercintanya

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in KSP Minta Masyarakat Tidak Sebarkan Konten Kerusuhan Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema vs Persebaya
Surya Malang/Purwanto
Suporter Arema membopong korban dalam rusuh antara massa suporter melawan polisi yang melakukan pengamanan di pertandingan sepakbola antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu malam 1 Oktober 2022. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menghimbau masyarakat agar menahan diri untuk tidak menyebarkan video atau foto yang menunjukkan kondisi korban kerusuhan pasca pertandingan sepakbola antara Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Himbauan ini disuarakan untuk menghormati korban beserta keluarga yang ditinggalkan.

"Indonesia memang sedang berduka atas tragedi ini. Namun kami menghimbau agar masyarakat menahan diri dengan tidak menyebarkan konten-konten yang sensitif terkait kondisi para korban, baik yang meninggal maupun terluka. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan trauma dan duka bagi keluarga korban," kata Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan, Juri Ardiantoro, Minggu, (2/10/2022).

Baca juga: Wagub Jatim Sampaikan Data Terbaru Korban Kerusuhan di Kanjuruan Sesuai Data Dinkes Malang

Kantor Staf Presiden pun turut menyampaikan rasa turut berduka cita kepada korban tragedi ini. Pertandingan sepakbola tidak seharusnya memakan korban jiwa.

Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10), dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.

Hingga sore ini, menurut keterangan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, korban tewas akibat kerusuhan teridentifikasi sebanyak 174 orang. Sedangkan data per pagi hari ini menunjukkan lebih dari 180 korban luka masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

BERITA TERKAIT

"Presiden Jokowi sudah menginstruksikan agar kasus ini diusut tuntas. Pemerintah akan memastikan tragedi ini tidak terulang kembali. Oleh karenanya, kami butuh dukungan dari masyarakat agar menahan diri dan bijak dalam menyebarkan konten di sosial media agar tidak memperkeruh luka batin yang sudah ada," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas