Korban Tragedi di Kanjuruhan, Wajah Melepuh dan Pergelangan Kaki Patah Saat Selamatkan Diri
Pemuda asal Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen itu tak berdaya harus merasakan sesaknya menghirup udara pada saat tragedi terjadi.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Malang Mohammad Erwin
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Nur Saguwanto (19) hingga kini masih merasakan sakit setelah wajahnya melepuh akibat gas air mata.
Bahkan, pergelangan kaki kirinya patah saat menyelamatkan diri dari tragedi Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Pemuda asal Desa Tegalsari, Kecamatan Kepanjen itu tak berdaya harus merasakan sesaknya menghirup udara pada saat tragedi terjadi.
Ia tak mengingat secara jelas tragedi yang terjadi.
Ia pingsan dan baru sadar ketika dibawa ke RSUD Kanjuruhan.
"Setelah gas air mata ditembakkan saya sudah tidak ingat apa yang terjadi. Tiba-tiba saja sudah ada di rumah sakit saja namun bersyukurnya saya masih bisa selamat," papar Nur ketika ditemui SURYAMALANG.COM di rumahnya, Kamis (6/10/2022).
Baca juga: TGIPF Usut Tragedi Kanjuruhan, Temui Sejumlah Pihak di Malang, Surabaya, dan Jakarta
Alumni SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi itu mengingat jika dirinya berada di Gate 11 tribun Stadion Kanjuruhan.
"Saya masih sempat mengingat banyak orang di tribun saya."
"Saat itu penuh sesak, di tengah-tengah dirangkul teman dan saya sudah nggak sadar lagi waktu itu.
Saya baru tersadar sekitar pukul 04.00 WIB di RSUD Kanjuruhan."
"Kemudian baru bisa menghubungi orang tua pukul 06.00 WIB," paparnya.
Saat ini, Saguwanto tengah berupaya sembuh dari sakitnya.
Ia dirawat di rumah bersama orangtuanya.
"Yang saya rasakan bagian kaki ini masih sakit dan dada juga.
Sesekali jika dibuat napas agak sesak dan sakit,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Saksi Hidup Tragedi Stadion Kanjuruhan : Kena Gas Air Mata Hingga Kulit Melepuh dan Patah Tulang