Sorotan Liga Italia: Pesona Napoli Buat Serie A & UCL Jadi Liga Petani
Hampir semua laga Liga Italia dan Liga Champion sukses mereka selesaikan dengan raihan positif.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Penampilan Napoli di musim ini begitu mentereng.
Hampir semua laga Liga Italia dan Liga Champion sukses mereka selesaikan dengan raihan positif.
Hebatnya, Liga Champions bak taman bermain bagi Napoli untuk meraih kemenangan dengan skor mencolok.
Baca juga: Sorotan Liga Italia: Modal AC Milan Cari Obat Penawar Luka, Punya Ante Rebic si Anti-Juventus
Terbaru, Napoli sukses menghancurkan tuan rumah Ajax Amsterdam lewat skor 1-6 pada Rabu, (5/10/2022) dini hari WIB.
Kemenangan besar di Liga Champions menjadi sebuah hobi bagi Napoli di musim ini. Sebelumnya, anak asuh Luciano Spalletti itu juga sukses mengalahkan Rangers dengan skor 3-0.
Dan yang masih segar diingatan, bagaimana Giovanni Simeone dan kolega mempermalukan Liverpool lewat kemenangan 4-1.
Ya, hanya dari tiga pertandingan, Napoli sukses mencetak 13 gol di Liga Champions. Yang menarik, tim berjuluk Partenopei itu juga mampu menjadi penguasa Liga Italia musim ini.
Hingga giornata ke-8, Napoli bertengger di peringkat teratas dengan raihan 20 poin. Partenopei mampu menorehkan 6 kemenangan dan 2 hasil imbang dari 8 pertandingan Liga Italia.
Lantas, apa yang menjadi rahasia keganasan Napoli di musim ini?
Spalletti Sulap Napoli
Dilansir Sofascore, di laga pertama Liga Italia, Napoli menjadi tim dengan penguasaan bola terbanyak diantara kontestan lainnya dengan 67.11 persen ball possession.
Skema dasar 4-3-3 yang diusung juru taktik asal Italia tersebut jelas mengutamakan permainan atraktif dan position play menggunakan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Rata-rata jumlah passing mereka adalah 512 dengan tingkat akurasi mencapai 86.7 persen. Kembali menjadi yang tertinggi di Liga Italia mengalahkan Sarriball di Lazio yang dikenal handal dalam urusan melakukan passing.
Spalletti senang membuat lawan kelimpungan lewat permainan position play yang dia usung, pergerakan tanpa bola para punggawa Partenopei begitu cair.