Solusi Local Pride, Deretan Pelatih Lokal Calon Pengganti Shin Tae-yong Jika Mundur dari Timnas
Sederet pelatih lokal dinilai bisa jadi jalan ke luar untuk jangka pendek jika skenario Shin Tae-yong mundur benar terjadi. Local Pride menggema
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Solusi Local Pride, Deretan Pelatih Lokal Calon Pengganti Shin Tae-yong Jika Benar Mundur dari Timnas
TRIBUNNEWS.COM - Kiprah Timnas Indonesia di berbagai ajang kejuaraan mendapat tantangan non-teknis, terutama terkait situasi dan kondisi internal PSSI, selaku induk sepakbola nasional.
Hal itu merujuk pada hasil rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang meminta seluruh pengurus PSSI saat ini untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Tekanan besar terhadap PSSI itu berimbas pada situasi ruang ganti Timnas Indonesia lantaran pelatih Shin Tae-yong menyatakan akan juga mundur jika Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan melepas posisinya.
Baca juga: Sederet Pelatih Calon Pengganti Shin Tae-yong Menyusul Rekomendasi TGIPF Minta Iwan Bule Mundur
Baca juga: Tangan Kanan Shin Tae-yong: Pernyataan Siap Mundur Kontroversial Tapi Keluar dari Hati Tanpa Tekanan
Pernyataan Shin Tae-yong itu kontroversial dan memecah publik sepakbola nasional menjadi dua kubu. Ada yang menggaungkan #STYOut namun tak sedikit yang menyuarakan #STYStay.
Kondisi internal Timnas Indonesia makin menantang lantaran agenda padat yang dihadapi skuad Garuda di berbagai kelompok usia dalam waktu dekat.
Untuk level usia U-20, Timnas Indonesia U-20 akan menjalani ajang Piala Dunia U-20 2023. Pada kelompk usia U-23, Timnas U-23 Indonesia juga akan berlaga di SEA Games 2023.
Jadwal kedua ajang ini berdekatan.
SEA Games 2023 dijadwalkan bergulir pada 5-17 Mei 2023 di Kamboja, cuma selang beberapa hari sebelum Piala Dunia U-20 dimulai.
Baca juga: PSSI Cuma Tunduk ke FIFA, Pemerintah Tak Bisa Intervensi KLB, Apa Langkah Presiden Jokowi ke Gianni?
Untuk level senior, Timnas Indonesia akan menghadapi ajang Piala Asia 2023 pada 16 Juni-16 Juli 2023.
Jika Shin Tae-yong benar mundur, maka persiapan Timnas Indonesia pasti akan terganggu.
Diketahui, posisi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia adalah bersifat 'manager' di semua level usia.
Publik tentu mengharapkan agar Shin Tae-yong melanjutkan hasil kerjanya di Timnas Indonesia yang sejauh ini dinilai sangat progresif.
Namun, seperti susah ditebak, situasi di PSSI bisa bergejolak secara cepat sewaktu-waktu terkait perkembangan penanganan Tragedi Kanjuruhan.
Situasi itu memunculkan sejumlah issue menarik siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong guna memandu Timnas Indonesia menghadapi agenda padat tersebut.
Solusi Local Pride menggema di berbagai akun fan base Timnas Indonesia.
Sederet pelatih lokal dinilai bisa jadi jalan ke luar untuk jangka pendek jika skenario Shin Tae-yong mundur benar terjadi.
Siapa saja pelatih lokal yang berpotensi menggantikan posisi Shin Tae-yong? Berikut ulasannya.
Nova Arianto
Nama asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto, menyembul pada wacana ini.
Dia termasuk jajaran staf kepelatihan Shin Tae-yong terlama sejak mulai bekerja di Timnas Indonesia pada 2020.
Nova Arianto sedikit banyak dianggap sudah banyak mengetahui cara Shin Tae-yong bekerja dan bisa melanjutkannya.
Sebagai asisten Shin Tae-yong, Nova Arianto juga sudah berpengalaman menangani Timnas Indonesia di level senior, U-23, dan U-20.
Dia bahkan menjadi kandidat kuat pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia untuk gelaran SEA Games 2023 untuk level usia U-23.
Hanya, belum diketahui lisensi kepelatihan apa yang dimiliki Nova Arianto sebagai syarat menangani tim nasional.
Indra Sjafri
Nama Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri dianggap bisa menjadi solusi local pride.
Dia pernah menangani Timnas Indonesia hingga akhirnya terpental dari jajaran kepelatihan saat Shin Tae-yong datang pada 2020 silam.
Jika Shin Tae-yong mundur, Indra Sjafri berpeluang kembali ke posisi pelatih Timnas Indonesia.
Terlebih, Indra Sjafri pernah mempersembahkan sejumlah prestasi membanggakan bagi Timnas Indonesia.
Trofi Juara Piala AFF U-22 2019 di Kamboja dan medali perak SEA Games 2019 menjadi beberapa catatan apik pelatih yang dikenal juga senang bekerja dengan pemain-pemain muda ini.
Bima Sakti
Sosok Bima Sakti juga bisa menjadi bagian dari solusi local pride.
Bima Sakti sempat jadi arsitek Timnas Indonesia level senior di ajang Piala AFF 2018.
Saat mengampu Timnas Indonesia level U-17, Bima Sakti mempersembahkan gelar Piala AFF U-16 2022.
Pengalaman pahit gagal membawa Timnas U-17 Indonesia lolos ke Piala Asia U-17 2023 bisa jadi pelajaran berharga bagi Bima Sakti dalam mengelola manajemen pemain di Timnas pada jang berikutnya.
Meski begitu, Bima Sakti pernah mengutarakan niatnya untuk fokus pada Timnas Indonesia level usia U-17.
Dia juga mengutarakan keengganannya untuk menangani Timnas U-23 Indonesia di ajang SEA Games 2023.
Fakhri Husaini
Untul label 'Local Pride', nama Fakhri Husaini boleh jadi menjadi sosok yang paling mencuat di antara kandidat lain.
Dia pernah menangani Timnas Indonesia untuk level usia U-14 hingga U-19.
Ciri khas pelatih yang kini non-job seusai melepaskan jabatannya sebagai head coach Persela Lamongan di Liga 2 2022, adalah filosofinya yang cenderung menghindari naturalisasi.
Perspektifnya ini yang kemudian ramai menjadi bahasan di media sosial dalam gaungan 'local pride'.
Sebagai catatan, pelatih berusia 57 tahun ini pernah menangani timnas Indonesia U-14 pada 2014, timnas Indonesia U-16 pada 2014 hingga 2018, dan timnas Indonesia U-19 pada 2019. (oln/*/)