Sorotan Liga Italia, Rahasia Dahsyatnya Napoli, Sinkronisasi Sempurna, Kebangkitan Sang 'Kvaradona'
Khvicha Kvaratskhelia dianggap sebagai jelmaan Maradona yang bangkit kembali di Neples dan membawa Napoli terus-terusan menang.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Sorotan Liga Italia, Rahasia Dahsyatnya Napoli, Sinkronisasi Sempurna, Kebangkitan Sang 'Kvaradona'
TRIBUNNEWS.COM - Napoli menjelma menjadi tim yang memiliki sinkronisasi bertahan-menyerang secara sempurna.
Kekuatan itu membuat Napoli begitu perkasa awal musim ini di Serie A Liga Italia maupun Liga Champions Eropa.
Selain sinkronisasi permainan yang impresif, sosok Khvicha Kvaratskhelia menjadi sosok penting di balik mumpuninya penampilan Napoli.
Khvicha bahkan dijuluki Kvaradona, Maradona yang bangkit kembali untuk Napoli.
Dua poin itu yang dianggap menjadi faktor di balik menterengnya peforma I Partenopei sejauh ini. Berikut ulasannya.
Baca juga: Bawa Napoli Tampil Perkasa, Luciano Spalletti Dicap sebagai Pelatih Terbaik Dunia
Baca juga: Drawing Piala Asia U-20 2023, Timnas U-20 Indonesia Masuk Pot 2, Terhindar dari Jepang dan Australia
Kvaradona, Kebangkitan Maradona dalam Sosok Khvicha Kvaratskhelia
Para suporter I Partenopei sejatinya menatap awal musim Serie A Liga Italia 2022 dengan penuh kegamangan.
Bagaimana tidak, Napoli ditinggal sejumlah pemain pilarnya. Hal yang paling menyesakkan adalah hengkangnya sang kapten tim Lorenzo Insigne.
Hanya, kegelisahan para suporter berbalik menjadi optimisme tinggi saat melihat pasukan Luciano Spalletti berjaya sejauh musim ini.
Dari 10 pertandingan yang sudah dilakoni di liga domestik, delapan kemenangan dan dua hasil imbang berhasil ditorehkan Napoli.
Il Partenopei mampu meraih capolista berkat koleksi 26 poin, unggul dua angka dari Atalanta di bawah mereka yang juga sama-sama belum tersentuh kekalahan.
Performa impresif tersebut mampu meninggalkan para pesaingnya di papan klasemen sementara Liga Italia.
Jarak poin dengan AC Milan saja 3 poin, lalu AS Roma dan Lazio masing-masing empat dan lima angka.
Lalu, Inter Milan dan Juventus masing-masing terpaut jarak delapan dan 10 poin.
Tak mengherankan jika Napoli arahan Luciano Spalletti menjadi kandidat kuat peraih scudetto musim ini.
Di Eropa, Napoli begitu perkasa dan digdaya dalam fase grup Liga Champions musim ini.
Tergabung di Grup A bersama Rangers, Ajax, dan Liverpool, Napoli berhasil lolos 16 besar.
Il Partenopei berhasil menyapu bersih empat laga awal penyisihan grup Liga Champions dengan sempurna.
Peringkat pertama Grup A plus tiket ke babak 16 besar Liga Champions digapai berkat dua kemenangan atas Ajax dan mengalahkan Rangers plus Liverpool.
Napoli begitu sakti di grup yang tergolong sulit tersebut lantaran menang telak atas Ajax dalam dua pertemuan (6-1, 4-2), disusul kemenangan 3-0 atas Rangers, dan kemenangan 4-1 atas Liverpool.
Kehebatan mereka di liga domestik dan kompetisi Eropa sendiri menghasilkan 42 gol dari 14 pertandingan di semua ajang kompetitif.
Penampilan luar biasa Napoli tak terlepas dari peran sejumlah pemain, yang paling menjadi sorotan adalah Khvicha Kvaratskhelia.
Direkrut dari klub 'antah berantah' di Georgia, Dinamo Batumi, dengan harga murah, cuma sekitar 9 juta poundsterling, Khvicha Kvaratskhelia membelalakkan banyak mata dengan aksi dan penampilan impresifnya.
Sejauh ini, Khvicha Kvaratskhelia menjadi top scorer Napoli, enam gol dari 10 pertandingan Liga Italia, ditambah empat assist.
Secara total, Khvicha sudah menorehkan tujuh gol dan delapan assist bagi Napoli di 14 laga di berbagai ajang.
Di ajang Liga Champions, Khvicha juga sukses mencetak gol pertamanya di pentas Eropa saat Napoli mengalahkan Ajax di ajang Liga Champions.
Di plot sebagai penyerang sayap kiri, Khvicha Kvaratskhelia, yang namanya susah diucapkan ini, mampu membuat dampak instan bagi daya dobrak Napoli.
Kemampuannya bermanuver dengan dribel ciamik, kerap menjadi pemecah kebuntuan serangan.
Tak cuma itu, dia juga mampu berduel baik dalam perebutan bola on ground maupun di udara.
Kemampuan olah bola Khvicha Kvaratskhelia juga ditunjang visi bermain yang apik. Torehan assist yang hampir menyamai jumlah golnya, menjadi bukti kalau wonderkid berusia 21 tahun Timnas Georgia ini adalah pemain komplet.
Tak ayal, para pendukung Napoli melabelinya sebagai Kvaradona, paduan nama Khvicha dan Maradona, legenda sepakbola Napoli.
Khvicha dianggap sebagai jelmaan Maradona yang bangkit kembali di Neples dan membawa Napoli terus-terusan menang.
Sinkronisasi Sempurna Bertahan dan Menyerang
Kedahsyatan Napoli musim ini menjadi sorotan eks-pelatih AC Milan dan timnas Italia, Arrigo Sacchi.
Sacchi menilai Napoli era Luciano Spalletti begitu mirip dengan Liverpool berkat sinkronisasi sempurna antar pemain.
Pujian Arrigo Sacchi tersebut dilontarkan merujuk pada penampilan Napoli pada musim 2022-2023.
Napoli asuhan Luciano Spalletti menjadi salah satu tim terbaik di Liga Italia dan Eropa saat ini.
Napoli telah menjelma menjadi kekuatan mengerikan baik itu di Liga Italia dan kompetisi Eropa.
Di Liga Italia, Napoli masih menjadi satu dari dua tim yang belum tersentuh kekalahan hingga pekan ke-10.
Arrigo Sacchi melihat Napoli seperti Liverpool asuhan Juergen Klopp.
Liverpool arahan Juergen Klopp dikenal sebagai salah satu tim dengan agresivitas tinggi dan gaya bermain yang spartan.
Napoli dianggap memiliki hal itu berkat sinkronisasi yang sempurna antar-pemainnya.
Namun, Sacchi memperingatkan bahwa Il Partenopei tidak berpuas diri mengingat perubahan bentuk permainan bakal mengubah segalanya.
"Harus ada titik awal yang jelas: tidak boleh ada jarak lebih dari 20-25 meter antara serangan dan pertahanan," kata Sacchi seperti dikutip BolaSport dari La Gazzetta dello Sport.
"Dengan begitu, lebih banyak kolaborasi dan komunikasi, dan lebih cepat untuk menginternalisasi permainan."
"Napoli menyerang dan bertahan dengan 11 pemain."
"Mereka selalu bermain vertikal; umpan horizontal cukup jarang. Dengan kata lain, seorang striker selalu bergerak ke arah playmaker, membuka ruang untuk lari akhir."
"Ini bukan gerakan yang sulit untuk dilakukan, tetapi dibutuhkan sinkronisasi yang sempurna dan banyak latihan dalam latihan."
"Spalletti melakukan sesuatu yang luar biasa, terkadang, ketika mereka menyerang, mereka mengingatkan saya pada Liverpool asuhan Klopp, ketika The Reds lebih ingin berlari."
"Ini dimungkinkan oleh Spalletti yang memiliki pemain yang cerdas, tersedia, dan antusias."
"Risikonya adalah berpikir bahwa pekerjaan sudah selesai."
"Sekarang mereka adalah tim kolektif dan bermain seperti itu."
"Jika mereka berubah, mereka tidak akan menyenangkan untuk ditonton," ujar Sacchi menambahkan.
Penampilan menawan dari Napoli sendiri tak lepas dari perekrutan cerdas yang diterapkan oleh presiden klub, Aurelio De Laurentiis.
Pada bursa transfer musim panas 2022, Napoli setidaknya merekrut 9 pemain anyar.
Kehilangan Kalidou Koulibaly, Fabian Ruiz, Dries Mertens, dan Lorenzo Insigne, mampu ditutupi dengan baik oleh para rekrutan baru.
Sebut saja Kim Min-jae (bek tengah), Frank Anguissa (gelandang bertahan), Khvicha Kvaratskhelia (winger kiri), lalu Giacomo Raspadori (second striker-pinjaman).
Khvicha Kvaratskhelia dan Giacomo Raspadori sendiri terbilang impresif musim ini.
Kvaratskhelia tercatat mampu menorehkan lima gol dan lima assist di Liga Italia.
Di sisi lain, Raspadori sudah mendulang lima gol dari 13 penampilan dengan empat gol di antaranya dilesakkan di Liga Champions.
Adapun Napoli mengangkat Luciano Spalletti sebagai pelatih sejak musim 2021-2022.
Spalletti ditunjuk menjadi allenatore Napoli menggantikan Gennaro Gattuso yang dipecat pada akhir musim 2020-2021 lantaran ia gagal meloloskan tim ke Liga Champions. (oln/*/Bonifasius Anggit/BolaSport)