Barcelona, Juan Laporta, dan Kutukan Liga Champions
Bak terkena kutukan, Barcelona seperti tak selalu berjodoh dengan kompetisi Liga Champions.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Barcelona, Juan Laporta, dan Kutukan Liga Champions](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/reaksi-kecewa-penyerang-barcelona-robert-lewandowski-di-akhir-pertandingan.jpg)
Akhirnya, situasi klub yang kian memburuk, memaksa Josep Bartomeu untuk mundur dari jabatannya sebagai presiden Barcelona.
Dengan warisan buruk yang ditinggalkan Bartomeu, Barcelona dipaksa bertahan di keadaan yang tiap harinya semakin mengkhawatirkan.
Joan Laporta yang kemudian terpilih sebagai presiden selanjutnya, berusaha untuk membersihkan kekacauan yang ditinggalkan Bartomeu.
![Calon presiden Barcelona Joan Laporta pergi setelah memberikan suaranya untuk pemilihan presiden FC Barcelona pada 07 Maret 2021 di luar stadion Camp Nou di Barcelona. .
LLUIS GENE / AFP](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/calon-presiden-barcelona-joan-laporta-pergi-setelah-memberikan-suaranya.jpg)
Laporta dipilih karena ia berpengalaman menjadi presiden Barcelona dan sukses membuat Blaugrana berjaya dari tahun ke tahun.
Pria berusia 58 tahun tersebut adalah orang yang menunjuk Pep Guardiola melatih Barcelona pada musim 2008/2009.
Keadaan buruk Barcelona pun sedikit menemui titik terang sesaat Laporta kembali menjabat sebagai presiden di Barcelona musim ini.
Namun, alih-alih ingin bangkit dari keterpurukan, Barcelona harus menerima kenyataan ditinggal oleh mega bintang mereka, Lionel Messi.
Mau tak mau Messi harus angkat kaki dari Barcelona karena keadaan klub yang memburuk serta peraturan finansial La Liga.
Tak hanya itu, Barcelona juga harus memangkas gaji skuat mereka karena finansial klub yang melemah dan untuk memenuhi aturan finansial La Liga.
(Tribunnews.com/Deivor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.