Sorotan Liga Italia: Teruntuk Lukaku, Tak Semua Pendukung Inter Milan Memaafkanmu
Dalam kemenangan Inter Milan atas Viktoria Plzen, bermainnya Lukaku membuat kehebohan dan nyaris membuat sang pemain mendapatkan cemoohan suporter.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Romelu Lukaku nampaknya masih memiliki pekerjaan tambahan selain menemukan bentuk permainan terbaiknya setelah cedera.
Romelu Lukaku melakukan comeback menawan saat membantu Inter Milan menggilas Viktoria Plzen 4-0 di Liga Champions, Rabu (26/10/2022) di Giuseppe Meazza Stadium.
Dia mencetak satu gol. Sedangkan tiga lesakan lainnya menjadi milik Henrikh Mkhitaryan dan brace Edin Dzeko.
Baca juga: Inter Milan vs Victoria Plzen : Inter Butuh 3 Poin Demi Lolos 16 Besar, Romelu Lukaku Siap Main Lagi
Kemenangan ini menghantarkan Nerazzurri, julukan Inter Milan, melaju ke babak 16 besar Liga Champions mendampingi Bayern Munchen.
Kendati memberikan sumbangsih nyata lewat satu gol, namun comeback Romelu Lukaku menimbulkan insiden yang terjadi di kalangan pendukung Inter Milan yang memadati Stadion Giuseppe Meazza.
Romelu Lukaku Bikin Pendukung Inter Milan Terbagi Dua
Dalam momen masuknya Romelu Lukaku di menit 83 menggantikan Lautaro Martinez, satu di antara pendukung Inter Milan, Curva Nord menyuarakan peringatan.
Dia melarang adanya tindakan rasis ataupun cemoohan kepada Lukaku.
"Tidak, tidak ada yang boleh menyuarakan hinaan kepada pemain yang satu ini. Kita tidak pantas untuk itu," peringatan ketua kelompok suporter Inter Milan, Curva Nord menggunakan pengeras suara, dikutip dari Calciomercato.
Kondisi ini menunjukkan memang belum sepenuhnya pendukung Inter, khususnya Curva Nord memaafkan 'pengkhianatan' Romelu Lukaku.
Setelah sukses membawa Inter Milan menjuarai Liga Italia musim 2020/2021, Lukaku memutuskan untuk cabut ke Chelsea.
Dia pernah mengatakan bahwa membela Chelsea merupakan dambaannya karena dia ingin membuktikan kualitasnya.
Maklum, sebelum kembali membela Chelsea, Lukaku pernah berseragam klub asal London (2011-2014). Namun dia gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Hingga pada akhirnya Lukaku banyak menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman.