Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kisah Masa Kecil Antony, Temukan Mayat di Jalan saat Usia 8 Tahun

Kisah masa kecil Antony, pernah menemukan mayat di jalan ketika dirinya berusia delapan tahun.

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Kisah Masa Kecil Antony, Temukan Mayat di Jalan saat Usia 8 Tahun
OLI SCARFF / AFP
Gelandang Manchester United asal Brasil, Antony, bermain pada babak pertama dalam pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford di Manchester, Inggris, pada 4 September 2022 - Kisah masa kecil Antony, pernah menemukan mayat di jalan ketika dirinya berusia delapan tahun. (OLI SCARFF / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pemain Manchester United, Antony, rupanya pernah menemukan mayat di jalan ketika dirinya berusia delapan tahun.

Ketika masih kecil, Antony hidup di sebuah favela yang dijuluki 'neraka kecil'.

Antony hidup di favela yang merupakan sebuah pemukiman padat di Brasil, dikenal menjadi sarang para kriminal, pengedar narkoba, dan komplotan geng.

Gelandang Manchester United asal Brasil, Antony, merayakan setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 4 September 2022.
Gelandang Manchester United asal Brasil, Antony, merayakan setelah mencetak gol pembuka pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Arsenal di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 4 September 2022. Kisah masa kecil Antony, pernah menemukan mayat di jalan ketika dirinya berusia delapan tahun. (OLI SCARFF / AFP)

Baca juga: Bakal Tampil di Piala Dunia 2022 Qatar, Antony Langsung Pamer 5 Tato Baru di Instagram

Temukan Mayat saat Usia 8 Tahun

Dikutip dari The Sun via The Players' Tribune, Antony mengaku pernah menemukan mayat pria yang tergeletak di gang.

Ia menemukan mayat saat sedang berangkat ke sekolah pada pagi hari.

"Dalam perjalanan saya ke sekolah suatu pagi, ketika saya mungkin berusia 8 atau 9 tahun, saya menemukan seorang pria tergeletak di gang."

BERITA TERKAIT

"Dia tidak bergerak. Ketika saya semakin dekat, saya menyadari dia sudah mati," kata Antony.

Antony pun mengatakan bahwa tidak ada jalan lain untuk menghindari mayat tersebut.

Dengan terpaksa, ia pun harus memejamkan mata dan melompati mayat yang ada di jalan.

"Di favela, Anda menjadi mati rasa terhadap hal-hal ini."

"Tidak ada jalan lain, dan saya harus pergi ke sekolah."

"Jadi saya hanya memejamkan mata dan melompati mayat itu," kata Antony.

Baca juga: Sukacita Antony Masuk Skuad Timnas Brasil Piala Dunia 2022, Unggah Video Instagram: Mimpi Jadi Nyata

Sebuah Perjuangan

Mantan pemain Ajax tersebut mengaku bahwa sepak bola lah yang menjadi penyelamatnya.

Antony pun harus berjuang dengan segala keterbatasan yang ada, seperti tinggal di sebuah pemukiman gangster yang mungkin tidak dialami anak-anak lain.

Dan kini, ia telah menjadi salah satu pemain top dunia.

Pada Piala Dunia 2022 Qatar mendatang, ia juga masuk ke dalam skuad Timnas Brasil.

"Saya tidak mengatakan ini untuk terdengar sulit."

"Itu hanya kenyataan saya. Bahkan, saya selalu mengatakan bahwa saya sangat beruntung sebagai seorang anak, karena terlepas dari semua perjuangan kami, saya diberi hadiah dari surga."

"Bola adalah penyelamatku. Bola apa pun yang menggelinding sempurna bagi kami," pungkas Antony.

(Tribunnews.com/Isnaini Nurdianti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas