Hizbullah Menyerang Wilayah Haifa Israel dengan Roket, Balasan atas Serangan Israel di Lebanon
Beberapa serangan roket menghantam kota Haifa dan kota lainnya di wilayah utara Israel pada tanggal 23 September
Penulis: Muhammad Barir
Hizbullah Menyerang Wilayah Haifa Israel dengan Roket, Balasan atas Serangan di Lebanon
TRIBUNNEWS.COM- Hizbullah menargetkan wilayah Israel sebagai respons atas serangan di Lebanon.
Beberapa serangan roket ditembakkan ke wilayah Haifa dan kota-kota lainnya.
Beberapa serangan roket menghantam kota Haifa dan kota lainnya di wilayah utara Israel pada tanggal 23 September, terjadi saat jet tempur Israel melancarkan serangan udara besar-besaran dan membabi buta di seluruh Lebanon.
Ledakan telah terlihat dan terdengar di Haifa, Tiberias, dan Safad.
Media Israel melaporkan serangan langsung terhadap pemukiman Yokneam yang berjarak 13 mil dari Haifa, dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki juga menjadi sasaran.
Media berita berbahasa Ibrani, Channel 12, melaporkan bahwa roket ditembakkan ke Kadita, Beria, Elekim, dan Tifun. Sebuah roket dilaporkan mendarat di Dataran Tinggi Golan tanpa bunyi sirene.
Militer Israel mengatakan, “Sekitar 35 peluncuran dari Lebanon terdeteksi,” seraya menambahkan bahwa beberapa di antaranya dicegat dan yang lainnya “jatuh di area terbuka.”
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dan sebagai tanggapan atas serangan musuh Israel yang menargetkan wilayah selatan dan Bekaa, para pejuang Perlawanan Islam pada hari Senin 23-09-2024 membom gudang-gudang utama wilayah utara di pangkalan Nimra [barat Tiberias] dengan puluhan rudal,” kata Hizbullah pada Senin sore.
Ia juga mengumumkan serangan terhadap “markas besar batalyon rudal dan artileri di barak Yoav pada hari Senin 23-09-2024 dengan puluhan rudal.”
Sebelumnya pada hari Senin, kelompok perlawanan Lebanon mengatakan bahwa para pejuangnya menargetkan "markas cadangan Korps Utara, pangkalan cadangan Divisi Galilea dan gudang logistiknya di pangkalan Amiad, dan kompleks industri militer Perusahaan Rafael di wilayah Zevulun di utara Haifa dengan puluhan orang."
Hampir 200 warga Lebanon tewas dalam hitungan jam pada tanggal 23 September akibat gelombang besar serangan udara Israel terhadap Lebanon selatan dan wilayah Bekaa timur. Ratusan serangan udara menargetkan rumah, ambulans, dan kru pertahanan sipil.
Lebih dari 720 orang terluka dalam serangan tersebut.
Tentara Israel memerintahkan evakuasi penduduk Lebanon selatan melalui pesan teks, panggilan telepon, dan gangguan radio pada Senin pagi dan juga meminta penduduk Bekaa untuk mengungsi.
Wilayah Bekaa diperkirakan akan menyaksikan peningkatan serangan dalam beberapa jam ke depan.
SUMBER: THE CRADLE