Ada Borok di Juventus, Andrea Agnelli dan Dewan Klub Mundur Massal Termasuk Pavel Nedved
Termasuk Pavel Nedved, Agnelli dan dewan direksi Juventus mengundurkan diri karena masalah laporan keuangan palsu
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Situasi tak biasa tiba-tiba menerpa klub raksasa Italia, Juventus.
Presiden Juventus, Andrea Agnelli dan seluruh dewan mengundurkan diri secara massal.
Hal ini lantaran karena klub dituduh melakukan manipulasi laporan keuangan.
Pengunduran kolektif ini terjadi setelah laporan keuangan Juventus diperiksa oleh jaksa dan regulator pasar Italia Consob dalam beberapa bulan terakhir atas dugaan akuntansi palsu dan manipulasi pasar.
Dalam penyelidikan itu, Juventus disebut menerbitkan kerugian tahunan sebesar €254 juta untuk musim lalu, biaya yang memecahkan rekor dalam sejarah klub.
"Dewan Direksi, dengan mempertimbangkan fokus dan relevansi dari masalah hukum dan teknis-akuntansi yang tertunda, telah mempertimbangkan kepentingan terbaik untuk merekomendasikan agar Juventus mengadopsi Dewan Direksi baru untuk menangani masalah ini," kata dewan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Malta Today.
Tak hanya Agnelli, Wakil Presiden Juventus Pavel Nedved dan kepala eksekutif Maurizio Arrivabene, juga menawarkan pengunduran dirinya.
Baca juga: Noda Hitam Kekalahan Argentina di Piala Dunia 2022, Arab Saudi Sukses Bikin Italia Full Senyum
Anggota dewan Laurence Debroux, Massimo Della Ragione, Katryn Fink, Daniela Marilungo, Francesco Roncaglio, Giorgio Tacchia dan Suzanne Keywood juga mengundurkan diri.
Di sisi lain, pihak klub meminta direksi untuk bertahan hingga terbentuk dewan berikutnya.
Agnelli telah memimpin Juventus sejak 2010 dan merupakan salah satu tokoh utama (bertindak sebagai wakil ketua divisi) dalam menyiapkan Liga Super Eropa yang gagal terbentuk tahun lalu.
Di kompetisi yang diwacanakan itu, Juventus, bergabung dengan Barcelona dan Real Madrid, meskipun sembilan klub Eropa lainnya mundur dari proyek karena reaksi dari komunitas sepak bola.
Untuk mengambil peran sebagai wakil ketua Liga Super Eropa, Agnelli harus mengundurkan diri dari posisi tingkat eksekutifnya di Asosiasi Klub Eropa dan komite UEFA.
Di masa kepemimpinan Agnelli, Juventus menjadi salah satu kekuatan sepak bola Eropa dengan mendominasi liga-liga Italia.
Juventus memenangkan sembilan gelar Serie A berturut-turut hingga 2019-2020.
Namun, Juventus telah jatuh dari posisinya dalam beberapa musim terakhir, dengan Inter dan AC Milan masing-masing memenangkan dua gelar Serie A terakhir.
Tim berjuluk Nyonya Tua saat ini berada di urutan ketiga klasemen Serie A, 10 poin di belakang sang pemuncak, Napoli.
Catatan negatif diperoleh Juventus yang tersingkir dari babak grup Liga Champions awal bulan ini dan terlempar ke Liga Europa.
(Tribunnews.com/Chrysnha)