Pelatih Baru Dewa United Jan Olde Riekerink Bukan Kaleng-Kaleng, Sekaliber Johan Cruyff Saja Dilawan
Jan Olde Riekerink memutuskan bergabung dengan Dewa United, bersaing dengan nama besar lainnya seperti Luis Milla di Persib dan Thomas Doll di Persija
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pelatih Baru Dewa United Jan Olde Riekerink Bukan Kaleng-Kaleng, Sekaliber Johan Cruyff Saja Dilawan
TRIBUNNEWS.COM - Kompetisi sepakbola nasional, Liga 1, kembali kedatangan nama berkelas dunia.
Adalah Jan Olde Riekerink yang memutuskan bergabung dengan Dewa United untuk bersaing dengan nama-nama besar lainnya seperti Luis Milla di Persib Bandung dan Thomas Doll di Persija Jakarta di Liga 1 2022.
Sebagai catatan, pelatih anyar Dewa United, Jan Olde Riekerink bukan lah sosok kaleng-kaleng. Catatan menunjukkan, dia bahkan pernah bermasalah dengan Johan Cruyff di Ajax Amsterdam.
Baca juga: Aksi Hansamu Serupa Cristiano Ronaldo dan Raheem Sterling, Bek Timnas Bikin Blooper of The Year?
Pelatih anyar Dewa United, Jan Olde Riekerink, menjadi pelatih kelas dunia terbaru yang mendarat di Liga 1 Indonesia.
Jan Olde Riekerink diresmikan sebagai pelatih Dewa United pada Minggu (1/1/2023), untuk menggantikan posisi Nilmaizar.
Deretan mantan klub Jan Olde Riekerink meliputi Ajax Amsterdam (pelatih usia muda), Gent, Porto (asisten), Galatasaray, hingga Heerenveen.
Dengan demikian ia mengikuti jejak Thomas Doll, Luis Milla, dan Shin Tae-yong sebagai eks pelatih level tertinggi yang "turun kasta" ke Indonesia.
Usut punya usut, Riekerink yang kini berusia 59 tahun pernah "bermasalah" di klub tersukses Belanda, Ajax Amsterdam.
Di Ajax, Riekerink pernah bekerja di berbagai posisi, dimulai dari pelatih tim muda, asisten pelatih tim utama, hingga kepala pembinaan usia muda.
Ia meninggalkan Ajax pada 2011 dengan "tidak baik-baik", yaitu karena berselisih dengan legenda Ajax dan timnas Belanda, Johan Cruyff.
Johan Cruyff adalah nama yang sangat dihormati di Belanda dan dunia, sehingga berani berbeda pendapat dengannya adalah hal luar biasa.
Jan Olde Riekerink mengenang kepergiannya dari Ajax tersebut kepada Het Parool pada 2019.
"Tidak ada rasa benci atau semacamnya, jika itu yang ingin Anda maksudkan," ucap Riekerink (20/1/2019).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.