Hanya saja memang cedera yang dialami Dimas Drajad sepertinya membuat rencana Shin Tae-yong agak berubah di Piala AFF 2022.

Nama-nama pemain seperti Ramadhan Sananta, Ilija Spasojevic, Muhammad Rafli dan Dendy Sulistiawan akhirnya menjadi pemain depan yang dipanggil Timnas Indonesia di Piala AFF 2022.

Deretan penyerang diatas tentu diharapkan bisa menambal posisi yang ditinggalkan Dimas Drajad di lini depan.

Hanya saja memang, kenyataan tak semudah seperti membalikkan telapak tangan.

Para pemain diatas sepenuhnya belum bisa tampil optimal sekaligus membayar kepercayaan Shin Tae-yong dengan performa di atas lapangan.

Buktinya, permasalahan efektifitas permainan dan efisiensi memanfaatkan peluang menjadi isu besar Timnas Indonesia dalam setiap laganya di Piala AFF 2022.

Shin Tae-yong pun sudah pernah berkata bahwa ia cukup menyesalkan dengan kebiasaan pemain Timnas Indonesia yang buang-buang peluang di Piala AFF edisi kali ini.

“Pertandingan pertama lawan Kamboja ada 3-4 peluang emas tapi tidak bisa dapat cetak gol," ujar Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers melawan Filipina di babak penyisihan grup Piala AFF 2022.

"Jadi setiap selesai pertandingan saya tegaskan agar kami bisa cetak gol dan kami dapat banyak peluang yang baik hari ini,"

"Tapi tidak bisa manfaatkan dengan baik karena itu saya sangat tersinggung. Ini harus dievaluasi,” tegas Shin Tae-yong.

Apa yang dikatakan Shin Tae-yong seakan menjadi curahan hatinya ketika melihat ketajaman dan keklinisan pemain depan timnya tak terlalu apik di Piala AFF 2022.

Barangkali jika Dimas Drajad fit dan bisa membela Timnas Indonesia, barangkali permasalahan tumpulnya lini depan Garuda bisa sedikit teratasi.

Dan peluang Timnas Indonesia untuk bisa memenangkan gelar juara perdana Piala AFF 2022 belum tertutup.

Maka, tak salah jika kehilangan sosok Dimas Drajad menjadi bentuk hilangnya salah satu kepingan puzzle Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)