TRIBUNNEWS.COM - Teerasil Dangda, penyerang Timnas Thailand diragukan tampil di leg pertama Final Piala AFF 2022 karena mengalami cedera hamstring.

Cedara tersebut diterima Teerasil pada saat leg kedua Semifinal Thailand vs Malaysia (10/1/2023).

Thailand sendiri akan melakoni leg pertama Final Piala AFF 2022 kontra Vietnam pada Jumat (13/1/2023).

Peluang menang Thailand tipis, mengingat Teerasil Dangda ialah pencetak gol pembuka Semifinal sekaligus top skor Piala AFF 2022.

Baca juga: Rekap Perjalanan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022: Garang Fase Grup, Tumpul di Semifinal

Laga yang diakhir dengan agregat 3-1 atas Malaysia tersebut membuat Teerasil harus ditarik keluar lebih cepat.

Teersail harus digantikan Adisak Kraisorn di menit awal babak kedua.

Adisak Kraisorn akhirnya menggantkan peran sementara Teersail dengan sempurna.

Dirinya mampu menciptkan gol penutup di menit ke-71.

Alexander Polking belum bisa memberikan kepastian terkait tampilnya Teersail di Final.

"Kami perlu memeriksa lagi. Namun tidak apa-apa. Thailand masih memiliki striker lainnya, Seperti Adisak Kraisorn yang mampu cetak gol penutup" ucapnya dilansir melalui Thanhnien.

Kendati demikian Teerasil Dangda tetap turut dalam rombongan yang bertolak ke Vietnam.

Pada malam hari kemarin (11/1/2023) Thailand telah tiba di Hanoi, VIetnam untuk mempersiapkan leg pertama Final Piala AFF 2022.

Baca juga: Fakta Kekalahan Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Semangat Kendor & Bobroknya Kompetisi

- Pentingnya Teersil Dangda

Partai final kali ini akan mempertemukan tim pertahanan terkuat (Vietnam) dan serangan paling efektif (Thailand).

Timnas Thailand telah mencetak 16 gol di Piala AFF 2022.

Raihan yang fantastis dengan rataan 3 gol perlaga.

Enam dgol tersebut disumbang oleh top skor sementara Piala AFF 2022, Teerasil Dangda.

Teersail Dangda merupakan penyerang Negeri Gajah Putih yang paling berbahaya di Piala AFF.

Selain sebagai pencetak gol, Teerasl juga kerap menjadi bola pantul.

Pergerakannya tanpa bola juga cukup membahayakan dapat menarik pemain bertahan supaya out posisi.

Ini mungkin yang menjadi instruksi tersendiri Alexander Polking untuknya.

Pemain 34 tahun itu pandai juga menempatkan diri pada skema umpan lambung.

Total tiga gol telah ia ciptakan melalui kepala, dua penalti dan satu kali melui tembakan.

Hanya dari variasi umpang Theerathon Bunmathan kepada Teerasil Dangda jala lawan bisa bergetar.

Total terhitung sudah tiga kali skema diatas terjadi pada fase penyisihan grup.

Dangda merupaka pemain yang kenyang mental.

Pemain senior ini dapat mampu membangkitkan semangat para rekan satu timnya.

(Tribunnews.com/Bayu Panegak)