TRIBUNNEWS.COM- Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez mengincar untuk meraih trofi pertama di Barcelona.

Barcelona membawa momentum keunggulan atas Atletico Madrid saat menghadapi Real Betis dalam laga semifinal Supercopa de Espana.

Laga Barcelona melawan Real Betis ini digelar di Stadion King Fahd International Riyadh, Jumat (13/1) dini hari.

Saat ini Januari 2023, yang berarti sekarang saatnya Piala Super Spanyol menjadi pusat perhatian.

4 tim terbaik di LaLiga bersaing memperebutkan trofi turnamen yang diselenggarakan sejak tahun 1982.

Tahun ini, ada dua tim terbesar di Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, serta pemenang juara Copa del Rey Real Betis dan runner-up piala Copa del Rey, Valencia yang bersaing.

Manajer Barcelona Xavi Hernandez mengatakan bahwa kemenangan 1-0 Barcelona di Atletico Madrid pada hari Minggu lalu bernilai lebih dari tiga poin.

Baca juga: Barcelona Ketemu Manchester United di Play-off Liga Eropa, Xavi Hernandez Singgung Kualitas MU

Setelah menang, mereka menghadapi laga di Arab Saudi dengan dorongan moral yang besar.

Barca masih merupakan tim yang sedang dibangun, tetapi kemenangan itu membuat mereka unggul tiga poin dari Madrid di puncak klasemen setelah 16 pertandingan.

Kemenangan yang sangat dibutuhkan karena Barca telah kembali dari jeda Piala Dunia dalam performa yang lambat.

Mereka ditahan di kandang oleh Espanyol di pertandingan pertama mereka dan membutuhkan waktu ekstra untuk mengalahkan tim divisi tiga, Intercity di Copa del Rey di tengah pekan.

Kemenangan atas Atletico memberi mereka keyakinan bahwa mereka bisa menang, dan mereka bisa bersaing dengan yang terbaik di Eropa setelah mereka sebelumnya kalah dalam dua kunjungan terakhir mereka ke Estadio Metropolitano tanpa mencetak gol.

Mereka kini perlu membawa momentum itu ke Supercopa, di mana Xavi berpeluang meraih trofi pertama sejak menggantikan Ronald Koeman sebagai pelatih November lalu.

Kompetisi ini tidak menjadi prioritas utama mereka, tetapi memenangkannya dapat memberikan landasan dan keyakinan untuk sukses lebih lanjut di LaLiga, Copa del Rey dan Liga Europa.

Kegagalan, tergantung pada konteksnya, dapat mengembalikan sorotan ke Xavi, yang gagal di Supercopa, Copa del Rey, dan Liga Europa musim lalu.