AC Milan Dihajar 2-5 Sassuolo, Stefano Pioli Nyerah Dalam Perebutan Scudetto, Fokus Finis di 4 Besar
Setelah kekalahan telak 2-5 AC Milan dari Sassuolo, Stefano Pioli akan fokus untuk mencapai finis di empat besar klasemen saja, zona liga Champions.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Stefano Pioli menyerah dalam perebutan Scudetto Liga Italia setelah kekalahan telak AC Milan dari Sassuolo pada Minggu (29/1/2023).
AC Milan kalah dengan skor mengejutkan di pekan 20 Liga Italia saat melawan Sassuolo di San Siro, yakni takluk 2-5.
Kekalahan itu membuat AC Milan kini terlempar ke posisi 4 klasemen Liga Italia dan semakin jauh dari Napoli yang menjadi capolista.
Rossoneri disalip Inter Milan dan Atalanta di papan klasemen. Skuad asuhan Stefano Pioli kini memiliki 38 poin, jumlah yangs ama dengan Atalanta, namun La Dea lebih berhak di atas lantaran selisih gol yang lebih baik.
Il Diavolo tertinggal 2 poin dari Nerazzurri dan 12 poin dari Napoli dan masih berpotensi untuk disalip oleh Lazio dan AS Roma.
Kekalahan dari Sassuolo ini juga membuat tim asuhan Stefano Pioli kini belum menang dalam 4 pertandingan terakhir Liga, rekor terpanjang sejak 2019.
Baca juga: Fakta Kekalahan 2-5 AC Milan dari Sassuolo, Hasil Buruk di San Siro 25 Tahun Silam Terulang
Stefano Pioli mengungkap kecewaaanya atas hasil buruk yang diperoleh timnya ini, dan ia mengaku menyerah dalam perebutan scudetto.
"Saya merasa kecewa, tentu penampilan terakhir membuat kami dalam kesulitan," kata Pioli, dikutip dari Sky Sports Italia.
Kini, Pioli akan fokus untuk mencapai finis di empat besar klasemen saja, zona Liga Champions.
"Kami tidak akan bisa memenangkan Scudetto lagi, tapi kami harus berjuang untuk Liga Champions," ujarnya.
"Kami masih bisa memiliki kejuaraan yang bagus dan mencapai Liga Champions. Menarik? Kami akan membuat keputusan terbaik bersama dengan klub," ungkapnya.
Persaingan untuk finis di empat besar klasemen cukup ketat, ia akan melakukan beberapa perubahan agar timnya finis di zona Liga Champions.
"Saya sedang memikirkan banyak hal, segala sesuatu yang bekerja selama dua tahun tidak bekerja sekarang. Jika Anda ingin mengubah hasil, sesuatu perlu diubah. Saya akan membuat keputusan yang tepat untuk kebaikan tim," terangnya.
Baca juga: Sorotan Kekalahan AC Milan: Rossoneri Dibantai Beruntun, Scudetto Makin Jauh dari Pandangan
Namun ia menegaskan akan fokus pada perubahan strategi tim, dan bukan pada kesempatan belanja pemain.
"Saya pasti akan melakukannya melakukan sesuatu yang berbeda, secara taktis atau manajemen. Pasar transfer tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi penjaga gawang," jelasnya.
Memeng pertahahan AC Milan kini menjadi sorotan, terutama pada sektor penjaga gawang pasca cederanya Mike Maignan.
AC Milan telah kebobolan 18 gol dalam 7 pertandingan sejak awal 2023, lebih banyak dari tim mana pun dari lima liga top Eropa di semua kompetisi.
Gawang Rossoneri dijebol 3 kali saat melawan Inter Milan di Piala Super Italia, lalu 4 kali oleh Lazio di pekan 19 lalu kini dihajar 5 gol oleh Sassuolo.
AC Milan kebobolan 9 gol dalam dua pertandingan Serie A, ini bahkan belum pernah terjadi sebelumnya di sejarah mereka.
Mengutip Sky Sports, kebobolan paling banyak yang dialami Il Diavolo sebelumnya terjadi pada 2014 silam, yakni kemasukan 4 gol di dua pertandingan berturut-turut di semua kompetisi, melawan Parma dan Atletico Madrid.
Di Liga Champions, AC Milan akan menghadapi Tottenham Hotspurs pada babak 16 besar Februari nanti.
Jika berhasil meraih trofi si 'Kuping Besar' musim ini, maka itu akan menjadi koleksi yang ke delapan kalinya.
Terakhir kali AC Milan memenangkan Trofil UCL yakni pada 2006/07 silam saat final melawan Liverpool.
(Tribunnews.com/Tio)