Rekam Jejak Suimin Diharja, Dijuluki Pelatih Kampung yang Temukan Bakat Riko Simanjuntak
Rekam jejak Suimin Diharja menjadi pelatih di sepak bola Tanah Air, dijuluki pelatih kampung yang temukan bakat Riko Simanjuntak
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Arif Fajar Nasucha
![Rekam Jejak Suimin Diharja, Dijuluki Pelatih Kampung yang Temukan Bakat Riko Simanjuntak](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suimin-diharja-pelatih-yang-menemukan-bakat-riko-simanjuntak.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Simak rekam jejak almarhum pelatih PSDS Deli Serdang, Suimin Diharja yang meninggal dunia.
Kabar duka tersebut dibagikan anak kandung Suimin Diharja, Telly Lyla hari ini, Minggu (5/2/2023).
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun.
Telah meninggal dunia orangtua saya Bapak Suimin Dihardja.
Mohon maaf atas segala kesalahan-kesalahan beliau," tulis Telly.
Suimin Diharja merupakan pelatih kelahiran Binjai, Sumatera Utara, 21 Maret 1959.
Ia dikenal dengan sosok pelatih yang tegas dan disiplin.
Suimin Diharja tercatat sebagai kepala pelatih klub Liga 2, PSDS Deli Serdang sejak Oktober 2022 lalu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pelatih PSDS Suimin Diharja Meninggal Dunia
Suimin Diharja menggantikan kursi Syahrial Efendi yang mengundurkan diri.
Sebagai pelatih yang lebih suka dipanggil Pelatih Kampung, Suimin Diharja sudah pernah menahkodai hampir semua klub Sumatera Utara.
Paling mentereng saat Suimin Diharja melatih PSMS Medan.
Kala menahkodai PSMS Medan, Suimin berhasil membawa PSMS lolos ke babak semifinal dan 8 besar Liga Indonesia.
Suimin Suharja tak pernah lepas dari klub berjuluk Ayam Kinanta tersebut sejak 1996 hingga 2001.
Pada tahun 2013, Suimin bahkan kembali menjadi juru taktik PSMS Medan.
Kala itu, Suimin menemukan sosok Riko Simanjuntak.
Berikut karier kepelatihan Suimin Diharja:
- Pelatih PSBL tahun 1990-1993
- Pelatih PSMS junior tahun 1996.
- Pelatih PSMS senior tahun 1997.
- PSMS Medan peringkat 1 klasemen Wilayah Barat tahun 1998.
- PSMS ke semi final Liga Indonesia tahun 1999.
- Pelatih PSPS Riau tahun 2002.
- Pelatih PSDS tahun 2004.
- Pelatih Sriwijaya,
- Pelatih Persikabo Bogor,
- Pelatih Persitara.
- Persiwa Wamena.
- Suimin kembali menangani PSMS Tahun 2013.
- Suimin masih tercatat sebagai Pelatih PSDS tahun 2022 dan Direktur Teknik klub Liga 3, Pelita Medan Soccer.
Baca juga: Menantu Benny Dollo, Alex: Papah Sangat Cinta Dengan Sepakbola, di Rumah Tak Banyak Bicara Soal Bola
Pelatih Persatuan Sepak Bola Langsa (PSBL) tahun 1990 sampai 1993 ini tidak sedikit melahirkan nama-nama pemain hebat hingga masuk ke tim nasional.
Seperti Slamet Riyadi, Sahari Gultom, Ismed Sofyan, Affan Lubis, Saktiawan Sinaga, Edu Juanda, Supriyono, Tambu Naibaho hingga Riko Simanjuntak.
Riko Simanjuntak mengaku masih menggunakan ilmu yang diberi Suimin Diharja.
Sosok Suimin Diharja adalah yang pertama kali melirik skil Riko Simanjuntak di tahun 2012.
Penyerang sayap Persija Jakarta, Riko Simanjuntak, menyatakan namanya bisa mencuat di kancah sepak bola Indonesia berkat kejelian dan sentuhan mantan pelatih PSMS Medan, Suimin Diharja.
Sebelum terjun sebagai atlet sepak bola profesional, Riko menghabiskan waktunya dengan bermain futsal dan mengikuti turnamen antarkampung di kampung halamannya, Pematang Siantar, Sumatra Utara.
Dia melakukan kegiatan tersebut sampai usia 20 tahun.
Semuanya berubah ketika Suimin melihat aksinya di Inalun Cup.
Suimin mengajaknya mengikuti seleksi pemain PSMS, di Stadion Kebun Bunga, tempat latihan klub tersebut, pada tahun 2012.
![Suimin Diharja, pelatih yang menemukan bakat Riko Simanjuntak](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/suimin-diharja-pelatih-yang-menemukan-bakat-riko-simanjuntak.jpg)
”Saya pun mengikuti seleksi yang diikuti ribuan orang. Saat itu di PSMS ada pemain senior, seperti Saktiawan Sinaga, Markus Horison, dan Affan Lubis,“ kata Riko di kanal YouTube KEDANKU TV, dikutip dari Warta Kota.
Riko lolos pada seleksi tahap pertama. Dia mengetahui hasil seleksi itu dari berita yang terpampang di koran lokal Medan.
“Nama saya masuk dalam daftar 100 pemain yang berhak mengikuti seleksi lanjutan. Dari situ saya kian optimistis bisa menjadi bagian dari PSMS Medan,“ tuturnya.
Suimin, yang sejak awal kepincut dengan kemampuan Riko, selalu memasang pemain bertubuh mungil itu di dalam formasi inti PSMS, baik saat seleksi, latihan, dan saat mengikuti kompetisi.
Hal itu yang membuat Riko sangat menyanjung Suimin.
“Beliau memang senang disebut pelatih kampung, tetapi justru di tangan coach Suimin saya dapat ilmu sepak bola modern dan pergerakannya. Ilmu dari beliau saya pakai sampai sekarang,” tutur Riko.
Tidak hanya teknik, Suimin juga mengembleng mental Riko agar menjadi kuat.
Karakter dan sikap Suimin yang blak-blakan saat menegur pemainnya kerap membuat telinga anak-anak asuh dia merah.
Kerasnya sikap pelatih dengan ciri khas topi flat itu juga pernah dirasakan oleh Riko.
“Saya pernah sampai sulit makan selama tiga hari karena ditegur coach Suimin, tetapi dari situ saya belajar, coach Suimin ingin mental saya jadi tahan banting,“ tutur Riko.
Selepas dari PSMS, Riko sempat bergabung dengan PS Bangka yang bermain di Divisi 1 (Liga 2).
Bersama klub itu kemampuan Riko makin terasah dengan bermain sebanyak 18 partai dan mengoleksi tujuh gol dalam satu musim.
Berkat penampilannya itu, Riko ditawari bermain di Gresik United pada awal musim 2015.
Namun, kompetisi tahun itu berhenti akibat perseteruan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Saat kompetisi kembali diputar, Riko bergabung dengan Semen Padang sampai Liga 1 2017 berakhir.
Menjelang diputarnya Liga 2018, Riko menandatangani kontrak dengan Persija dan bertahan di tim Ibu Kota itu hingga kini. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N/ Warta Kota/ Merdi Iskandar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.