Joel Matip Jadi Kambing Hitam Kekalahan Liverpool, Mirip Dejan Lovren 2019, Kerap Bikin Blunder
Penampilan buruk Joel Matip saat Liverpool dilibas Wolverhampton 3-0 (4/2) membuat para pendukung The Reds membandingnya dengan Dejan Lovren.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Penampilan buruk Joel Matip saat Liverpool dilibas Wolverhampton 3-0 (4/2) membuat para pendukung The Reds membanding-bandingkannya dengan mantan bek, Dejan Lovren yang hengkang dari Liverpool musim 2019 lalu.
Menyusul cederanya Virgil van Dijk, dan Ibrahima Konate, pelatih Juergen Klopp terpaksa menurunkan Joel Matip bertandem dengan Joe Gomez di jantung pertahanan Liverpool.
Dan Joel Matip, bek asal Kamerun berusia 31 tahun ini mengalami mimpi buruk di Stadion Molineux. Saat laga baru berlangsung lima menit, petaka terjadi.
Gol terjadi gara-gara salah komunikasi Joe Gomez dan Joel Matip sehingga bola dengan mudah diambil Hwang Hee-chan.
Hwang masuk dari sisi kanan dan mengirimkan umpan, yang mengenai tumit Matip sebelum masuk ke gawang.
Gol bunuh diri di menit awal itu sepertinya membuat mental para pemain The Reds anjlok.
Lima menit kemudian, gawang mereka kembali kebobolan. Bermula dari umpan tendangan bebas Ruben Neves.
Bola disambut Matheus Cunha yang memberikan umpan kepada Max Kilman untuk langsung menendang ke gawang. Bola bisa dibendung kiper Alisson, namun bola muntah kemudian disambar Craig Dawson menjadi gol.
Gawang The Reds nyaris bobol lagi di menit ke-27. Dan Matip lagi-lagi jadi penyebabnya. Dia teledor mengawasi pergerakan Nunes yang berlari kencang merebut bola.
Untungnya, kiper Alisson sigap maju untuk menepis tendangan.
Namun, gawang The Reds akhirnya memang jadi bobol juga ketiga-kalinya pada menit ke-72.
Adama Traore dengan cerdik melepaskan umpan tarik silang melewati tiga pemain Liverpool.
Ruben Neves yang berlari dari belakang, masuk ke kotak penalti menyambut bola untuk menjebol gawang The Reds.
Itu menjadi kekalahan tandang ketiga kali beruntun yang dialami Liverpool.
Terakhir kali mereka mengalami periode buruk seperti ini adalah pada 2012 lalu. The Reds juga menjadi tim yang paling sering kebobolan pada lima menit pertama di Liga Primer musim ini.
Sang bek, Matip pun menjadi bulan-bulanan. Dia dianggap salah satu penyebab mimpi buruk The Reds di Molineux kemarin.
Para pendukung Liverpool di media sosial bahkan menyebut berbagai blunder Matip membuat mereka teringat kepada Dejan Lovren, bek yang jadi "musuh publik" pendukung The Reds lantaran dinilai kerap bikin blunder di musim terakhirnya pada 2019.
"Matip adalah bencana hari ini. Lovren-esque (style ala Lovren, Red) sepertinya terlihat kembali," tulis salah satu penggemar The Reds dikutip lagi dari Dailystar.
Yang lain menulis, "Performa Matip akhir-akhir ini lebih buruk daripada apa pun yang dihasilkan Lovren. Penurunan yang sangat menyedihkan dari musim lalu."
Bahkan, ada yang menulis bahwa Matip masih beruntung sebab pelatih Klopp tetap mempertahankannya selama 90 menit.
Dan tak menariknya keluar seperti yang dilakukan terhadap Lovren (ditarik menit ke-30 saat melawan Spurs pada Oktober 2917 lalu)
"Jika dia (Klopp) mempermalukan Lovren vs Spurs dengan menariknya lebih awal, lakukan hal yang sama dengan Matip," tulis seorang warganet
Matip terhindar dari dipermalukan seperti itu lantaran, bagaimanapun, Liverpool memang kekurangan pemain di lini pertahan.
Satu-satunya bek tengah di bangku cadangan adalah Nat Phillips, yang baru membuat lima penampilan di semua kompetisi musim ini.
Klopp tak mau mengambil risiko lebih buruk dengan memasang pemain kurang berpengalaman dalam situasi sedang tertekan seperti itu.
Klopp menyebut kekalahan itu sebagai "mengerikan".
"Sangat-sangat mengecewakan. Awal pertandingan yang mengerikan, benar-benar mengerikan; itu kebalikan dari apa yang ingin kami lakukan. 12 menit pertama, tertinggal 2-0, sama sekali tidak bagus, terutama dalam situasi kami. Hal itu sama sekali tidak boleh terjadi," katanya di situs Liverpool.
Kiper Liverpool, Alisson mengaku frustrasi dengan keterpurukan timnya, yang belum pernah menang di Liga Primer pada tahun 2023 ini.
Ketika ditanya tentang apa yang salah pada Liverpool sehingga sekarang terpuruk di peringkat sepuluh klasemen sementara, dia menyebut bahwa timnya tak punya konsistensi.
"Kami tidak memiliki konsistensi sama sekali – maksud saya konsistensi bermain 90 menit dengan sangat fokus dan melakukan semua yang harus kami lakukan di lapangan. 15 menit pertama, kami memulai permainan dengan tidak baik dan kami dihukum karenanya, kebobolan dua gol," ujar kiper asal Brasil ini.
"Kami tidak dalam situasi di mana kami percaya diri, percaya diri untuk kembali, tetapi kami mencoba. Kami memulai babak kedua dengan baik, tapi kemudian kami kebobolan lagi. Saat kami tidak mencetak gol dan kami kebobolan lagi, jadi itu benar-benar membuat saya frustrasi," ujar Alisson.
Kekalahan ini menjadi modal buruk The Reds menyambut derby Merseyside kontra Everton (14/2), dan mereka ditunggu laga-laga berat selanjutnya kontra Newcastle, Crystal Palace, dan Manchester United.
(Tribunnews/den)
Direct Points
- Joel Matip jadi kambing hitam kekalahan Liverpool
- Dia disebut-sebut mirip Dejan Lovren yang musim 2019 kerap bikin blunder
- Pertama sejak 2012 Liverpool kalah tandang 3 kali beruntun
Wolves 3-0 Liverpool
Menuju Mode Lovren
Wolves 3-0 Liverpool
7 - Liverpool musim ini kalah 7 kali di Liga Primer, itu setara dengan kombinasi kekalahan yang mereka derita pada Liga Primer musim 2018/19, 2019/20, dan 2021/22
3 - Pertama sejak 2012, Liverpool kalah tandang 3 kali beruntun
Statistik Pertandingan
Wolverhampton Liverpool
3 Gol 0
42 persen Penguasaan bola 58%
12(6) Tendangan (akurat) 22 (4)
9 Pelanggaran 7
1 Kartu Kuning 1
0 Kartu Merah 0
1 Offside 2
2 Tendangan Sudut 7
2 Penyelamatan 3