TRIBUNNEWS.COM- Everton adalah satu-satunya klub Liga Premier yang tidak melakukan penandatanganan pemain baru di jendela transfer.

Namun, Everton telah melakukan bisnis yang sangat baik di bulan Januari ini dengan mendatangkan Sean Dyche, menggantikan Frank Lampard yang dipecat.

Sean Dyche langsung memberikan efek raksasa dalam debutnya saat mengantarkan Everton menekuk pemuncak klasemen sementara, Arsenal 1-0 di Goodison Park (4/2).

Ini menjadi awal yang bagus untuk misi penyelamatan Everton dari jurang degradasi.

Setelah delapan kekalahan dalam sembilan laga, Everton akhirnya mendapat kemenangan pertama sejak Oktober.

Setelah kekalahan terpanjang mereka di Goodison Park sejak 1950-an, tak tanggung-tanggung, mereka mengalahkan pemimpin liga.

Diangkat pada hari Senin, Dyche meraih kemenangan pertamanya pada hari Sabtu. Jelas, ini merupakan minggu yang luar biasa, dan penuh pengharapan baru bagi para pendukung Everton.

Dan mereka tampak seperti tim yang berubah. Hanya Newcastle yang sebelumya bisa menghentikan Arsenal mencetak gol di Liga Premier musim ini.

Hanya Manchester United yang mengalahkan mereka di papan atas. Tapi Everton melakukan kedua hal tersebut dalam debut Dyche.

Sang pelatih melakukan apa yang selama ini sudah menjadi trade-marknya: menuntut seluruh pemain untuk bekerja keras, dan terus berlari. Itulah yang terlihat pada skuat Everton.

Mereka memang kalah dalam penguasaan bola, hanya 29 persen.

Namun, pasukan The Toffees tampil gagah berani, dan disiplin dalam bertahan, serta sangat efisien memanfaatkan bola mati satu-satunya gol yang tercipta juga berasal dari set-piece.

Dwight McNeil, pemain sayap kiri, melakukan sepak pojok, yang disambar dengan sempurna oleh Bek James Tarkowski untuk menjebol gawang Arsenal di menit ke-60.

Menariknya adalah, kedua pemain ini diasuh Dyche di klub sebelumnya, Burnley. Mereka bergabung dengan Everton pada musim panas lalu.