TRIBUNNEWS.COM - La Nyalla Mattalitti janjikan beri subsidi 1 Miliar per tahun jika terpilih menjadi Ketum pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI hari ini.

KLB PSSI sendiri akan digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta tepat jam 09.00 WIB, Kamis (16/2/2023).

Agenda besar KLB PSSI ialah penggantian Ketum, Waketum dan jajaran Komisi Eksekutif (EXCO).

Adapun subsidi yang dimaksud La Nyalla guna pembangunan pembinaan pesepakbola usia muda yang dijalankan oleh Asosiasi Provinsi (Asprov).

Asprov merupakan perwakilan dari PSSI Pusat di daerah-daerah seluruh Indonesia.

Pemberian Subsidi 1 Miliar merupakan salah satu dari tujuh program kerja La Nyalla dalam membangun PSSI.

Baca juga: Profil La Nyalla Mattalitti, Calon Ketua Umum PSSI yang Janjikan Rp 1 Milyar ke Asprov

Berikut 3 sumber dana PSSI yang bisa digunakan La Nyalla untuk melakukan program kerjanya:

1. Dana Sponsor

Kegiatan PSSI bisa terealisasi jika ada sokongan dari sponsor.

Seperti yang diketahui brand dagang yang bercokol di Indonesia kerap memajang namannya di Liga 1.

Dalam kurun waktu lima tahun kebalakang Liga 1 sempat berganti nama tiga kali.

Yang terakhir dan masih berjalan, Liga 1 mendapat sponsor dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sebelumnya salah satu start-up besar sempat menyeponsori Liga 1.

Salah satunya Liga 1 Shopee tahun 2020 dan Liga 1 Gojek Traveloka di 2017.

Gojek Traveloka yang awalnya bersama, sempat memisahkan diri di tahun 2018.

Pada tahun itu hanya Gojek yang menjadi sponsor utama Liga 1.

Jika menilik data di tahun 2015 silam, total penyelenggaraan sepak bola memakan biaya hingga Rp 118.195 Miliar.

Dengan jumlah pengeluaran yang begitu besar, tidak heran bagi PSSI untuk membuka peluang bagi sponsorship untuk masuk membantunya.

Pada tahun ini juga Liga 3 sebenarnya mendapatkan sponsor.

Brand kesehatan Counter Pain mensponsori gelaran Liga 3 musim ini.

Setiap tim yang berlaga di Liga 3 wajib memajang logo Counter Pain di jersey setiap pertandingannya.

Hal serupa pernah terjadi di Liga top dunia.

Ketika Liga Inggris waktu itu disponsori oleh Barclays, sebuah bank asal Britania Raya.

Liga Inggris mulai disebut sebagai "Barclays Premier League" sejak tahun 2001.

Namun kini Liga Negeri mendiang ratu Elizabeth telah berdiri sendiri, dengan sebuatan Premier League atau Liga Inggris.

2. Denda Klub

PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator pertandingan kerap melayangkan denda kepada pelanggaran klub.

Denda ini diberikan selepas PSSI melakukan penyelidikan dan putusan melalui Sidang Komisi Disiplin.

Seperti kasus yang baru ini terjadi diterima Persib Bandung.

Maung Bandung total harus membayar denda total Rp 170 Juta karena pelanggarannya.

Maung Bandung tertimpa nasib sial karena ulah oknum suporternya.

Diantaranya ialah mengibarkan bendera provokatif di laga kontra Persija Jakarta, Rabu (11/1/2023) .

Serta melakukan pelemparan kepada suporter PSS Sleman pada, Minggu (5/2/2023).

Akhirnya polisi mengamankan 11 orang oknum suporter yang tertangkap kerusuhan.

Hal yang mengejutkan dijumpai ketika pemeriksaan bahwa semua oknum yang diamankan positif mengonsumsi narkoba.

Atas hasil tersebut Maung Bandung memberi sanksi tegas untuk 11 suporter tersebut.

Mereka tidak bisa membeli tiket Persib Bandung dan menyaksikan langsung di Stadion seumur hidup.

Adapaun denda terbesar kasus tunggal musim ini diterima Arema FC karena Tragedi Kanjuruhan (1/1/2022).

Singo Edan harus membayar total Rp 250 Juta.

3. Anggaran Kemenpora

Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora) sebagai induk olahraga di Indonesia memberikan subsidi dana bagi pengembangan PSSI.

Menpora Zainudin Amali mengucurkan dana bagi PSSI seneilai lebih dari Rp. 50 Miliar.

Nota kesepakatan tersebut tertuang pada MoU tahun 2020.

Kecuran dana bagi PSSI ini guna menghidupi dan mendukung program dari pelatih dari Timnas U19 Indonesia.

Dana ini dikhususkan untuk Pemusatan Latihan (TC), Pertandingan Ujicoba, Akomodasi dan lain sebagainya.

La Nyalla jika terpilih tidak dapat menggunakan dana ini.

Namun Calon Ketum PSSI dapat menggunakan metode serupa untuk menerima subsidi bagi Asprov melalui Kemenpora.

Selain tiga sumber di atas, PSSI juga bisa mendapat asupan dana dari tiket pertandingan, dana iuran anggota, bantuan, hingga sumber dana lainnya.

Serta dana dari FIFA yang dialokasikan untuk federasi dan organisasi sepak bola seluruh dunia.

(Tribunnews.com/Bayu Panegak)