Petaka dari Sisi Kanan Pertahanan Liverpool Ketika The Reds Dibantai 2-5 oleh Real Madrid di Anfield
Ketika Liverpool dibantai Napoli 4-1 pada penyisihan grup Liga Champions (8/9/22) lalu, kelemahan sisi kanan pertahanan mereka banyak disorot.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir

TRIBUNNEWS.COM- Ketika Liverpool dibantai Napoli 4-1 pada penyisihan grup Liga Champions (8/9/22) lalu, kelemahan sisi kanan pertahanan mereka banyak disorot.
Hampir enam bulan berlalu, ternyata pelatih Liverpool, Juergen Klopp masih belum menuntaskan masalah sisi kanan pertahanan yang jadi titik lemah mereka.
Hasilnya terlihat ketika The Reds Liverpool secara memalukan dipermak Real Madrid 2-5 dalam leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Anfield, Rabu (22/2) dini hari.
Itu menjadi kekalahan terbesar Liverpool sepanjang sejarah di Anfield.
Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti sudah hapal bagaimana menaklukkan The Kop.
Mereka belajar dari final Liga Champions lalu saat El Real mengalahkan Liverpool 1-0.
Dalam final di Paris kala itu, mereka terus menekan sisi kanan pertahanan, yang jadi titik paling gampang ditembus.
Formula serupa diterapkan Ancelotti dalam duel dini hari tadi.
The Reds tadinya sempat tampil menjanjikan, setelah mengemas dua gol dalam tempo 14 menit pertama.
Gol tumit indah Darwin Nunez menit keempat, diikuti gol Mohamed Salah menit ke-14 memanfaatkan blunder kiper Thibaut Courtois.
Unggul cepat dengan dua gol, The Reds makin bernafsu menyerang dari berbagai sisi.
Termasuk juga dari sisi kanan di mana sang full-back kerap naik membantu penyerangan.
Di sisi lain, agresivitas Trent ini membuatnya mengabaikan tugas bertahannya yang membuat sang bek sentral, Joe Gomez terisolasi melawan kecepatan dan kekuatan Vini Jr.
Tiga gol pertama Madrid kemudian, semuanya lahir dari sisi kanan pertahanan The Reds.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.