Fakta Hasil Leicester vs Arsenal: Zinchenko Kapten Dadakan, Meriam London Kembali Dizolimi VAR
Beberapa fakta menarik mewarnai hasil Leicester City vs Arsenal dalam lanjutan pekan ke-25 Liga Inggris, Sabtu (25/2/2023) tadi malam.
Penulis: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa fakta menarik mewarnai hasil Leicester City vs Arsenal dalam lanjutan pekan ke-25 Liga Inggris, Sabtu (25/2/2023) tadi malam.
Bertanding di King Power Stadium, Arsenal mencuri tiga poin krusial setelah menang satu gol tanpa balas melawan Leicester City.
Gol tunggal kemenangan Arsenal dicetak oleh Gabriel Martinelli setelah memanfaatkan assist Leandro Trossard pada awal babak kedua.
Sebenarnya ada tiga gol lain yang tercipta dalam laga ini yakni dari Leandro Trossard, Bukayo Saka dan Kelechi Iheanacho, namun semuanya dianulir wasit.
Kemenangan melawan Leicester City menjadi raihan tiga poin kedua beruntun bagi tim Meriam London.
Baca juga: Hasil Liga Inggris: 3 Gol Dianulir, Martinelli Bawa Arsenal Jauhi Manchester City di Jalur Juara
Sebelum mengalahkan Leicester City, Arsenal mampu mengamankan tiga poin tak kalah krusial saat bertandang ke markas Aston Villa.
Tambahan tiga poin membuat Arsenal semakin kokoh berada pada puncak klasemen dengan raihan 57 poin dari 24 laga.
Berikut ini beberapa fakta hasil Leicester City vs Arsenal yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:
1. Alasan Zinchenko Jadi Kapten Dadakan
Pemandangan berbeda terlihat saat ban kapten Arsenal yang biasanya dikenakan Martin Odegaard berpindah lengan ke pemain lain.
Tepat pada laga melawan Leicester City, ban kapten disandang oleh Oleksandr Zinchenko.
Usut demi usut ada alasan tertentu yang membuat Zinchenko diberi kesempatan menjadi kapten dalam laga ini, sekalipun ada Odegaard yang bermain di atas lapangan.
Bahkan, Granit Xhaka yang berstatus sebagai wakil kapten Arsenal juga bermain sebagai starter sama dengan Odegaard.
Arteta pun menjelaskan bahwa keputusan memberikan ban kapten kepada Zinchenko lantaran dukungan Arsenal kepada pemainnya tersebut dalam menghadapi konflik Rusia dan Ukraina.