Paul Pogba Diprediksi Jadi Kunci Juventus Bisa ke Liga Champions Musim Depan, Menang 4-2 Atas Torino
Fan Juventus sudah lama menantikan momen ini. Paul Pogba akhirnya kembali setelah absen 315 hari lamanya.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Fan Juventus sudah lama menantikan momen ini. Paul Pogba akhirnya kembali setelah absen 315 hari lamanya.
Paul Pogba melakoni debutnya musim ini, dan juga yang pertama sejak kembali ke Italia musim panas lalu dari Manchester United.
Pelatih Massimiliano Allegri menurunkan Paul Pogba, gelandang Prancis berusia 29 tahun ini di 20 menit akhir saat Juventus menekuk rival sekota, Torino 4-2 dalam lanjutan Serie A di Turin (1/3) dini hari.
Juve memenangkan Derby della Mole yang seru itu, meski sempat dikejutkan gol cepat menit ke-2 dari Yann Karamoh.
Juve sempat menyamakan kedudukan lewat Cuadrado sebelum Toni Sanabria kembali mencetak gol untuk tim tamu.
Jelang turun minum, Juventus mencetak gol lagi lewat aksi Danilo di masa perpanjangan waktu.
Babak kedua, setelah Allegri memainkan Pogba, dan Federico Chiesa, tuan rumah langsung bangkit dengan mencetak dua gol terakhir melalui Gleison Bremer, dan Adrien Rabiot.
Raksasa Italia itu sekarang hanya tertinggal 10 poin dari empat besar meski ada pengurangan 15 poin setelah skandal baru-baru ini yang menyebabkan dewan klub mengundurkan diri November lalu.
Tanpa pengurangan itu (Juventus telah mengajukan banding terhadap keputusan tersebut), mereka akan berada di urutan kedua, 15 poin di belakang Napoli.
Tapi berita terbesar hari ini adalah kembalinya gelandang pemenang Piala Dunia.
Bintang Prancis ini memulai karier mudanya di Manchester United tetapi kemudian pindah ke Italia untuk bergabung dengan Juve di mana ia bermain selama empat tahun,
mencatatkan 178 pertandingan dan mencetak 34 gol serta memberikan 40 assist.
Dia memenangkan empat gelar Serie A berturut-turut, dan sepasang gelar Coppa Italia dalam prosesnya.
Pogba pindah kembali ke Manchester United pada musim panas 2016 dengan rekor pemain termahal.
Sayang, periode keduanya tak berjalan sukses, meski masih memenangkan Liga Eropa UEFA di bawah Jose Mourinho.