Meski mengisi posisi flank kanan, Antony aktif dalam membantu pertahanan. Beberapa kali dia melepaskan tekel krusial untuk menghentikan gelombang serangan dari tim asuhan David Moyes tersebut.

Memasuki menit ke-21, West Ham nyaris menyoyak gawang MU kawalan David de Gea. Melalui skema sepak pojok yang diambil Ogbonna, bola menemui kepala Soucek.

Gelandang Timnas Rep Ceko ini kemudian melepaskan heading yang tidak dapat dijangkau oleh De Gea. Untungnya, bola hasil sundulan dari Soucek hanya menerpa sisi bagian luar dari jaring gawang MU.

Paqueta nampaknya mendapatkan instruksi khusus untuk mengawasi pergerakan Antony. Ketika mantan winger Ajax itu merubah posisinya menjadi winger kiri, Lucas Pqueta pun sudah berada di sana.

Jelang 10 menit waktu normal babak pertama usai, MU cenderung menurunkan intensitas permainan.

Hal ini digunakan untuk West Ham bermain lebih agresif dengan melancarkan high pressing.

Pada menit ke-43, Aguerd melakukan intersep penting dengan menghentikan umpan terobosan yang diberikan Bruno kepada Antony. Skor 0-0 menutup babak pertama. 

Pada babak kedua, MU tampil lebih slow dalam merangkai permainan.

Berbeda dengan West Ham United langsung menggeber lewat serangan demi seringan. Hasilnya, klub asal London ini berhasil memecah kebuntuan di menit ke-54.

Said Benrahma sukses menorehkan namanya di papan skor sekaligus mengubah kedudukan menjadi 0-1.

Selang empat menit kebobolan, Erik Ten Hag malkukan perubahan kilat. Juru taktik MU ini memasukkan Lisandro Martinez dan Marcus Rashford.

MU yang tertinggal satu lesakan memberikan respons cepat. Setan Merah menaikkan intensitas serangan.

Casemiro sempat mencetak gol di menit ke-72 memanfaatkan set piece dari Bruno Fernandes. Namun gol heading Casemior dianulir lantaran sang pemain lebih dulu terjebak offside.

Gol penyama kedudukan MU tercipta di menit ke-77 lewat own goal Nayef Aguerd