Zainudin Amali Ungkap Alasannya Mundur dari PSSI dan Pilih Fokus pada Tugas Sebagai Waketum PSSI
Zainudin Amali telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) kepada Presiden Joko Widodo.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Zainudin Amali telah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) kepada Presiden Joko Widodo melalui Mensesneg Pratikno, Kamis (9/3/2023).
Zainudin Amali memilih mundur dari Menpora karena ingin fokus mengurus sepakbola.
Seperti diketahui, Zainudin Amali pada Kongres Luar Biasa PSSI pada 16 Maret lalu terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI I.
Dalam kegiatan ramah tamah sekaligus berpamitan dengan para pegawai Kemenpora, Amali pun turut menceritakan bagaimana dirinya benar-benar ingin mundur dari Menpora dan fokus ke sepakbola.
“Pak presiden sampaikan sejak 2015 ingin sepakbola maju. Bahkan beliau sampai terbitkan Inpres bola. Dari diskusi itu, saya menyimpulkan harus ada orang yang serius fokus untuk mengurus sepakbola karena ini urus 70 persen rakyat Indonesia,” cerita Amali di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (10/3/2023).
“Pak Presiden pun sempat persilakan saya rangkap (jabatan) asal bisa bagi waktu tapi saya sebagai Menpora tidak etis karena mengurus semua cabor tapi hanya fokus untuk satu cabor. Makanya saya sampaikan, konsekuensi saya harus mundur,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amali menjelaskan apabila ia tak mundur, itu akan terjadi conflict of interest, hal itu berbeda dengan Erick Thohir yang terpilih menjadi Ketua Umum PSSI tapi tidak ada kaitannya dengan Menteri BUMN.
Amali paham dirinya yang masuk ke sepakbola/PSSI itu justru membuat beban pikirannya semakin bertambah mengingat sepakbola Indonesia sangat dinantikan pembenahan dan prestasi oleh masyarakat Indonesia.
Untuk itu, ia pun meminta doa agar dirinya bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan jajaran lainnya bisa membawa sepakbola Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Dan yang terpenting menurutnya juga pemerintah dan PSSI harus sama-sama bekerja sama demi perbaikan sepakbola Indonesia,
“Insha Allah saya, Pak Erick dll akan bisa membenahi. Tapi mungkin kita bisa melakukan hal-hal yang jadi pondasi pembangunan sepakbola Indonesia. Supaya ekspektasinya tak terlalu besar terhadap prestasi dll,” ujar Amali.
“Mudah-mudahan kita akan beriringan berjalan karena pasti bola perlu pemerintah Kemenpora, itu sudah kita rasakan ketika pemerintah tak akur dgn PSSI, maka berpengaruh pada bola indonesia,” pungkasnya.