Manchester United Didesak Depak Kiper yang Tak Bisa Menendang, Dean Henderson Potensial Naik Pangkat
Penampilan David de Gea melawan Real Betis ini mempertegas kekurangnya yang muncul saat kekalahan horor Man United melawan Liverpool
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Manchester United Didesak Depak Kiper yang Tak Bisa Menendang, Dean Henderson Potensial Naik Pangkat
TRIBUNNEWS.COM - Kiper Manchester United, David de Gea kembali menjadi sorotan.
Penampilannya kiper asal Spanyol itu dianggap tidak memenuhi kriteria yang diinginkan Erik ten Hag meski Manchester United menang 4-1 atas Real Betis dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Europa, Jumat (10/3/2023) dini hari.
Fans Manchester United di media sosial, mendesak klub agar segera melepas David de Gea karena beberapa faktor.
Sejatinya, David de Gea menjadi salah satu kiper terbaik di Liga Inggris Premier League selama dekade terakhir.
Baca juga: Momen Menarik Man United Menang 4-1, Erik ten Hag Diledek Minta 3 Gol Lagi, Weghorst Malah Menangis
Baca juga: Momen Man United Ambruk di Anfield, Sir Alex Berharap Satu Pemain Benar-benar Patah Kaki
Namun, distribusi bolanya ke rekan setim sering gagal mengesankan penonton selama kariernya.
David de Gea dianggap tidak bisa menendang bola. Operannya cenderung memiliki akurasi rendah, terlebih untuk umpan-umpan panjang yang berpotensi menjadi peluang gol bagi Manchester United.
Dalam sepakbola modern, seperti taktik yang diperagakan pelatih Erik ten Hag, kiper memang dituntut untuk punya visi, tak cuma menjaga gawang.
Umpan-umpan kiper langsung ke para rekan setim, khususnya penyerang, sangat diperlukan. Untuk itu, akurasi tinggi akan sangat menjadi kemampuan yang vital, sesuatu yang dianggap kurang dari David de Gea.
Kasus itu tidak berbeda saat Man United berhadapan dengan Los Verdiblancos, di mana David de Gea hanya menuntaskan 68 persen operan yang dia lakukan.
Terlebih lagi, hanya satu dari enam bola panjangnya yang menjangkau rekan setimnya.
Saat skor 1-1 di laga itu misalnya, De Gea nyaris blunder lantaran langsung mengoper bola ke Juanmi pada menit ke-44.
Manchester United hampir kebobolan dari peluang yang dihasilkan jika bukan karena bola terkena tiang gawang.
Faktor lain, adalah kemampuan membaca bola serangan lawan.