3 Tantangan Liverpool untuk Bisa Bangkit di Leg 2 16 Besar UCL dari Tertinggal 2-5 dari Real Madrid
Sedikitnya ada tiga tantangan berat yang harus dihadapi Liverpool pada laga leg kedua babak 16 Besar Liga Champions ini.
Penulis: Muhammad Barir
Lawan Real Madrid di leg kedua babak 16 Besar adalah Liverpool, mereka kata Ancelotti adalah tim hebat.
Baru-baru ini Liverpool membantai Manchester United dengan skor 7-0.
Selain itu, pengalaman Real Madrid melawan Chelsea di babak 16 Besar Liga Champions musim lalu menjadi pelajaran berharga.
Ketika keunggulan mereka nyaris tersalip di babak 16 Besar.
Menang telak 3-1 di leg pertama, Real Madrid kalah 2-3 di leg kedua sehingga skor agregat Real Madrid menang tipis 5-4 berkat gol di masa-masa akhir pertandingan dari Karim benzema.
Ancelotti menyebutkan perjuangan timnya belum selesai meski menang telak 5-2 di leg pertama.
Di mana, Real Madrid sempat tertinggal 2 gol terlebih dahulu sebelum comeback dengan mencetak 5 gol.
"Liverpool adalah tim hebat yang membuat kami menderita di babak pertama jadi menurut saya, sayangnya, pertandingan ini belum selesai," katanya.
Ancelotti mengatakan kepada para pemainnya untuk tidak berpuas diri jelang menghadapi Liverpool.
Los Blancos meraih kemenangan 5-2 yang mengesankan di leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Anfield bulan lalu dalam laga rematch final 2022.
Real Madrid dalam posisi yang kuat untuk mencapai perempat final, tetapi pelatih veteran Italia itu tidak menerima begitu saja, karena Jurgen Klopp dan rekannya melakukan perjalanan ke Madrid.
Timnya dipaksa untuk berjuang lebih keras dalam di pertandingan knockout Liga Champions mereka musim lalu, dalam perjalanan untuk meraih gelar juara UCL musim lalu.
Mereka sempat menyia-nyiakan keunggulan 3-1 di leg pertama atas Chelsea di babak delapan besar, dengan gol telat Karim Benzema akhirnya membuat mereka menang tipis, dan Ancelotti ingin menghindari pengulangan laga yang dramatis.
“Kami memiliki pengalaman tahun lalu melawan Chelsea. Kami memiliki keuntungan, itu sebabnya kami favorit, tetapi kami harus bermain 90 menit lagi dengan sikap yang sama seperti leg pertama”, dikutip dari Marca.
“Kami memiliki keuntungan, tetapi kami tidak bisa berpikir untuk mengatur permainan, kami harus bermain 90 menit di level teratas,” ucapnya.