TRIBUNNEWS.COM- Gianni Infantino telah resmi terpilih kembali sebagai presiden FIFA hingga 2027 setelah dia tanpa lawan di kongres badan sepak bola dunia pada hari Kamis (16/3/2023).

Gianni Infantino, Pria asal Swiss berusia 52 tahun, yang menggantikan Sepp Blatter pada tahun 2016, dilantik untuk masa jabatan ketiga secara aklamasi.

Sama seperti empat tahun lalu, Gianni Infantino dipilih oleh delegasi dari 211 anggota federasi.

"Kepada semua orang yang mencintai saya, dan saya tahu ada begitu banyak, dan juga mereka yang membenci saya, saya tahu ada sedikit: saya mencintai kalian semua," kata Infantino kepada para delegasi di ibu kota Rwanda, Kigali dikutip dari AFP.

Sementara undang-undang FIFA saat ini membatasi seorang presiden untuk maksimal tiga kali masa jabatan empat tahun.

Infantino telah menyiapkan alasan untuk tinggal sampai 2031, menyatakan pada bulan Desember bahwa tiga tahun pertamanya di pucuk pimpinan tidak dihitung sebagai masa jabatan penuh.

Infantino, yang dengan gigih membela Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia tahun lalu ketika perlakuan negara Teluk terhadap pekerja migran, perempuan dan komunitas LGBTQ menjadi sorotan negara-negara barat.

Lawan Infantino yang sebagian besar berbasis di Eropa tidak dapat mengajukan kandidat lain untuk bisa menyaingi pria yang pernah menjadi nomor dua Michel Platini di UEFA.

Terpilihnya kembali Infantino mengikuti pidato panjang di mana dia dengan penuh kemenangan mencatat prestasinya sejak menjabat, bergantian dengan lancar antara bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jerman.

"Ada banyak hal yang dinanti-nantikan," kata Infantino sambil mengalihkan pemikiran ke empat tahun ke depan.

Dia menyatakan Piala Dunia 2026, edisi pertama yang diperbesar menjadi 48 tim, akan menjadi "Piala Dunia paling inklusif yang pernah ada". .

FIFA mengumumkan pada hari Selasa bahwa turnamen di Amerika Utara akan menampilkan 104 pertandingan, peningkatan besar dari 64 pertandingan di Piala Dunia terakhir, karena akan dimulai dengan 12 grup yang terdiri dari empat tim.

Piala Dunia Wanita mendatang di Australia dan Selandia Baru akhir tahun ini akan menjadi yang pertama menampilkan 32 tim, naik dari 24 tim pada edisi terakhir tahun 2019.

Infantino juga berencana untuk memperkenalkan Piala Dunia Klub baru yang jumlah pesertanya ditambah dan dimainkan setiap empat tahun mulai tahun 2025 dan menampilkan 32 tim.