Kalah Menjadi Berkah? Begini Kata Mikel Arteta Soal Tersingkirnya Arsenal di 16 Besar Liga Eropa
Arsenal tersingkir secara menyakitkan dari Liga Europa setelah kalah adu penalti 3-5 kontra Sporting Lisbon dalam leg kedua 16 besar Liga Europa.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Arsenal tersingkir secara menyakitkan dari Liga Europa setelah kalah adu penalti 3-5 kontra Sporting Lisbon dalam leg kedua 16 besar Liga Europa di Stadion Emirates, London, Kamis (17/3) dini hari tadi.
Tapi, ada yang menilai, kekalahan ini akan menjadi berkah tersendiri bagi Arsenal nantinya.
Granit Xhaka membuat Arsenal lebih dulu unggul di babak pertama.
Namun gol spektakuler Pedro Goncalves yang dilepaskan dari tengah lapangan membuat kiper Aaron Ramsdale mati langkah, dan bola pun bersarang dengan indahnya untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Skor imbang bertahan sampai 90 menit sehingga laga dilanjutkan ke babak tambahan, yang juga tanpa gol.
Saat adu penalti, penendang terakhir The Gunners, Gabril Martinelli gagal mengeksekusi bola.
Sementara algojo Sporting, Nuno Santos dengan mulus melakukan tugasnya untuk membawa kemenangan wakil Portugal tersebut 3-5.
Kolumnis bola, Lewis Steele menulis di Daily Mail, jika dilihat dari sisi positif, kekalahan itu pada sisi lain bisa menjadi berkah.
Dia mengacu kepada fokus Arsenal yang jadinya hanya akan tertuju untuk mempertahankan posisi puncak di Liga Primer. Tak akan terdistraksi lagi dengan Liga Europa.
Terlebih, di laga kemarin, dua pemain kunci Arsenal yakni William Saliba, dan Takehiro Tomiyasu ditarik keluar karena cedera.
Mereka juga masih belum bisa memainkan Gabriel Jesus yang masih cedera.
"Jika menang, mereka akan memiliki dua pertandingan Kamis malam lagi (Liga Europa) untuk dimasukkan ke dalam jadwal yang padat.
Tapi kekalahan ini juga mungkin menimbulkan penurunan kepercayaan diri yang besar pada mereka," tulis Steele.
Ketika ditanyakan kepada pelatih Mikel Arteta bahwa kekalahan itu bisa berbalik menjadi berkah, sang pelatih tak terlalu menyetujuinya.
“Saya tidak melihatnya hari ini seperti itu. Kami ingin melewatinya dan kami memasukkan segalanya ke dalamnya.
Upaya kami luar biasa, kami benar-benar menginginkannya tetapi hari ini tidak terjadi," ujarnya kecewa.
"Kami benar-benar ingin lolos dan berjuang dalam kompetisi dan melakukannya. Hari ini kami mencoba dan itu tidak berhasil," katanya lagi.
"Pertama-tama, selamat kepada Sporting untuk lolos. Kami kehilangan (Takehiro) Tomiyasu dan (William) Saliba sejak awal sehingga sulit untuk manajemen permainan kami," ujar Arteta.
"Kami tidak menemukan ritme dan aliran bola kami kurang cepat. Kami kehilangan bola berkali-kali. Kami menemukan aliran kami dalam 20 menit terakhir tetapi kami tidak mencetak gol.
Kami menunjukkan energi dan mentalitas yang luar biasa tapi kami tidak menang. Adu penalti sendiri adalah sebuah lotre," katanya menghibur diri.
Kini, Arteta hanya menatap Liga Primer, setelah mereka tersingkir pula di Piala FA, dan Piala Liga Inggris.
"Sekarang kami hanya memiliki 11 pertandingan dan satu fokus. Semua kejelasan dan semua energi dicurahkan ke sana. Laga lawan Crystal Palace akhir pekan ini akan menjadi final bagi kami," ujarnya menandaskan. (Tribunnews/den)