Ramai Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Edy Rahmayadi: Bedakan Olahraga dan Politik
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi ikut mengomentari keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 Indonesia.
Penulis: Hafidh Rizky Pratama
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi ikut mengomentari keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 Indonesia.
Diketahui, kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U20 Indonesia memang mengundang polemik di tengah masyarakat.
Pasalnya, banyak yang menolak, banyak juga yang tidak mempermasalahkan karena hanya sebatas ajang olahraga.
Meski begitu, Timnas Israel berhak ikut Piala Dunia U20 karena lolos mewakili Konfederasi Sepa Bola Eropa (UEFA).
Timnas Israel lolos bersama Inggris, Prancis, Italia, dan Slovakia.
Baca juga: Polemik Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, MUI Tak Gegabah, Erick Thohir Pilih Urus Timnas
Keikutsertaan Israel di Piala Dunia U20 menuai polemik karena negara tersebut tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia.
Selain itu, penolakan tersebut muncul lantara Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim yang mendukung kemerdekaan Palestina atas Israel.
Meski begitu, Indonesia sebagai tuan rumah, tentu wajib menerima semua pesera Piala Dunia U20 2023 tanpa terkecuali.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan bahwa Masyarakat harus bisa membedakan antara olahraga dan politik.
Meski jika secara politik, Indonesia dengan tegas mendukung kemerdekaan Palestina.
"Sebenarnya, olahraga, olahraga. Politik, politik," ucap Edy Rahmayadi yang dikutip dari TribunMedan.com, Jumat (17/3/2023).
Dengan begitu, Edy Rahmayadi mengatakan jika olahraga dan politik itu tidak bisa disatukan.
Bahkan, Edy mengibaratkan jika hantu memiliki tim sepak bola, maka ia juga boleh mengikuti kompetisi ini.
"Ini urusan olahraga, siapa pun bila perlu hantu punya tim, main. Kalau dia (tim hantu) mau olahraga," ucap mantan Ketua Umum PSSI.
Lebih lanjut, Edy Rahmayadi mengatakan bahwa pendapatnya tersebut muncul atas dasar pikirannya sendiri.
Bukan kepentingan politik atau lainnya.
"Saya tidak wewenang untuk itu, itu pendapat (pribadi) saya. Olahraga olahraga, olah rasa, olah rasa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir tak bisa ikut campur urusan diplomatik.
Erick menegaskan mereka hanya akan mengurusi persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 baik venue maupun Timnas Indonesia.
“Kan kemarin sudah disampaikan beberapa sekali Tupoksi daripada PSSI ini mempersiapkan Tim Nasional. Betul? Kan ada tuh jobdesknya. Mempersiapkan secara teknis daripada penyelenggaraan,” kata Erick Thohir di SUGBK, Senayan, Jakarta, Senin (13/3/2023).
“Tentu domain daripada politik luar negeri Indonesia ada di Kemenlu. Itu sudah ada putusannya. Sudah ada rapatnya. Jadi kita harus bagi-bagi tugas dan tentu kembali kita fokus yang ada dulu hari ini,” jelasnya.
Diketahui pentas sepak bola, Piala Dunia U20 Indonesia bakal digelar pada 20 Mei - 11 Juni 2023 mendatang.
Ada 24 tim yang sudah memastikan diri tampil di Piala Dunia U20 2023 Indonesia setelah Piala Asia U20 mendapatkan 4 semifinalis, Irak, Uzbekistan, Korea Selatan, dan Jepang.
Berikut prakiraan pembagian pot Piala Dunia U20 2023, yang masih berubah setelah Piala Asia U20 rampung digelar:
Pot 1
Indonesia
Uruguay
Amerika Serikat
Prancis
Senegal
Italia
Pot 2
Inggris
Korea Selatan
Selandia Baru
Brasil
Kolombia
Ekuador
Pot 3
Nigeria
Jepang
Uzbekistan
Irak
Honduras
Fiji
Pot 4
Guatemala
Republik Dominik
Gambia
Israel
Slovakia
Tunisia
*Karena alasan diplomatik, Israel tidak akan saru grup dengan Indonesia dan Irak
Tim yang bermain di konfederasi yang sama tidak akan satu grup.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama/Siti N) (TribunMedan.com/Rechtin Hani Ritonga)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.