Paul Scholes Ingin Manchester United Segera Terjual, Keresahan Hilang dan MU Banyak Uang
Legenda Manchester United, Paul Scholes, berharap mantan timnya segera terjual supaya keresahan suporter hilang dan MU punya banyak uang.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Legenda Manchester United, Paul Scholes, berharap mantan timnya segera terjual.
Paul Scholes berpikir bahwa terjualnya Manchester United akan mengakhiri keresahan para suporter Setan Merah yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Seperti yang diketahui, rezim keluarga Glazer yang memimpin Manchester United selama 18 tahun ini telah banyak mengundang berbagai protes dari kalangan suporter.
Baca juga: Jelang Lawan Manchester United di Liga Eropa, Sevilla Pecat Pelatih Jorge Sampaoli, Ini Alasannya
Kemudian sejauh ini sudah ada dua pihak yang berminat untuk membeli Manchester United, yaitu Sir Jim Ratcliffe dan pebisnis asal Qatar, Sheikh Jassim Bin Hamad Al Thani.
Paul Scholes sendiri tak memilih salah satu di antara keduanya, pria berusia 48 tahun itu hanya berharap pemilik baru bisa menghadirkan harmoni ke dalam klub.
"Saya harap proses ini segera selesai," kata Scholes dikutip dari Independent.
"Jika proses perpindahan kepemilikan selesai dalam beberapa bulan mendatang, saya harap itu akan membantu manajer dan mungkin membawa lebih banyak uang."
"Meskipun saya tidak berpikir ada pelatih yang dibiarkan kesulitan oleh pemilik kami sekarang, saya pikir klub ini siap menjalani perubahan."
"Cukup jelas bahwa para suporter sudah siap," ungkapnya.
Scholes kemudian melanjutkan bahwa ia berharap pemilik baru bisa membawa Setan Merah bergerak maju.
Siapa pun yang menjadi pemilik, yang terpenting tim bisa bermain bagus di atas lapangan.
"Tentu saja hal terakhir yang Anda inginkan ialah melakukan protes di sekitar lapangan," sambungnya.
"Begitu pemilik baru datang, jika itu memang terjadi, semua itu akan berhenti dan mudah-mudahan kita bisa bergerak maju.”
“Saya tidak peduli siapa yang menjalankan klub selama apa yang terjadi di lapangan benar," tutur Scholes.