FIFA Tetap Inspeksi Venue Piala Dunia U20 Meski Drawing di Bali Batal Digelar
FIFA menyelesaikan inspeksi venue Piala Dunia U20 Indonesia hari ini di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin (27/3/2023).
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Induk Sepak Bola Dunia, FIFA, masih melanjutkan inspeksi venue Piala Dunia U20 2023 Indonesia meski belakangan ramai kabar soal pembatalan drawing di Bali.
Diketahui, FIFA melakukan inspeksi untuk memastikan kesiapan venue penyelenggaraan Piala Dunia U20 yang rencananya digelar mulai 20 Mei mendatang.
Mulai dari Stadion Jakabaring, Si Jalak Harupat, Manahan, Gelora Bung Tomo, dan hari ini di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali mulai 22-27 Maret 2023.
"Terlepas dari pembatalan Bali sebagai lokasi pengundian (Piala Dunia U20), kami tetap melanjutkan dan menyelesaikan inspeksi stadion," ucap Christian Schmolzer yang merupakan tim FIFA Project Venue Management, dikutip dari Tribun Bali, Senin (27/3/2023).
Baca juga: Dampak Penolakan Israel, Indonesia dan Peru Berpeluang Bertukar Tuan Rumah Piala Dunia U-20 dan U-17
"Jadi sekali lagi, kami tidak memiliki informasi tentang kelanjutan turnamen (di Indonesia)," sambungnya.
Inspeksi di Bali hari ini bersama LOC dan INAFOC berjalan sekitar 2 jam hingga pukul 12.00 WITA.
Dalam inspeksi ini, FIFA memeriksa tata kelola stadion secara menyeluruh, mulai dari tingkat keamanan stadion, marketing dan kompetisi, media, penyiaran, IT, sirkulasi, pengunjung serta akreditasi hingga parkir.
"Kami datang langsung ke sini untuk mengecek langsung dan mengkonfirmasi dengan LOC dan otoritas setempat. Di antaranya menyangkut tata kelola stadion, alur keluar masuk, dan area parkir," jelasnya.
Inspeksi Stadion Gelora Bung Tomo
Sehari sebelumnya, FIFA melakukan inspeksi Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (26/3/2023).
Inspeksi itu adalah tindakan lanjutan dari kunjungan FIFA satu bulan sebelumnya yang menyisakkan sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh pemerintah daerah Surabaya.
"Mereka mengecek (fasilitas) berdasarkan rekomendasi (FIFA) yang (kunjungan) lampau," ucap Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, dikutip dari Surya Malang.
Catatan tersebut di antaranya jalur evakuasi yang harus standart keamanan, jaringan internet dengan kapasitas 10 gbps di sekitar area Stadion GBT, hingga instalasi listrik.
Menurut Wiwiek, semua pekerjaan rumah itu telah diselesaikan dan mendapatkan apresiasi dari FIFA.