Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pengamat: Catatan Buruk Sepak Bola Indonesia Menumpuk di FIFA

Pemerhati Sepak Bola, Yesayas Oktavianus mengatakan sesungguhnya FIFA juga sudah punya setumpuk catatan hitam sepak bola Indonesia.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pengamat: Catatan Buruk Sepak Bola Indonesia Menumpuk di FIFA
TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA
Dunia sepak bola di Indonesia sejatinya sudah berjalan kearah lebih baik, namun lagi-lagi musibah kembali menghantam dan karir Timnas Indonesia U20 terancam. Kini secerca harapan untuk melihat Timnas Indonesia U20 berkiprah di Piala Dunia U20 2023 pun lenyap. Penyebabnya, FIFA sebagai induk tertinggi organisasi sepak bola dunia resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023. Pemerhati Sepak Bola, Yesayas Oktavianus mengatakan sesungguhnya FIFA juga sudah punya setumpuk catatan hitam sepak bola Indonesia. TRIBUNNEWS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - FIFA secara resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Kini Indonesia dibayangi sanksi FIFA dengan kemungkinan terburuk dilarang mengikuti kompetisi atau kegiatan di lingkup bidang sepak bola di level internasional.

Pemerhati Sepak Bola, Yesayas Oktavianus mengatakan sesungguhnya FIFA juga sudah punya setumpuk catatan hitam sepak bola Indonesia.

"Kita itu sudah banyak berbuat kesalahan dan itu sudah menumpuk di FIFA dari sisi bola nya. FIFA itu sudah punya catatan hitam," kata Yesaya dalam diskusi daring Polemik Trijaya bertajuk 'Mau Dibawa Ke Mana Sepak Bola Kita?' pada Sabtu (1/4/2023).

Catatan hitam itu di antaranya mulai dari tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang, pelanggaran statuta FIFA atau PSSI di kongres, hingga infrastruktur yang tidak siap.

Kemudian catatan hitam ini diperparah dengan penolakan pemerintah daerah yakni Bali dan Jawa Tengah yang menolak kehadiran Israel di Indonesia.

Serta, adanya pernyataan PSSI bahwa FIFA yang menunda drawing Piala Dunia U-20 di Bali. Yesaya pun meragukan ada surat dari FIFA soal pembatalan undian itu.

Berita Rekomendasi

"Triggernya itu ada di surat pemda Bali, dan yang paling menentukan, pernyataan PSSI bahwa FIFA yang menunda drawing tanggal 31 Maret," ungkap dia.

"Ada masalah yang sudah bertumpuk di FIFA, mulai dari tragedi Kanjuruhan, mulai dari pelanggaran statuta FIFA maupun PSSI di kongres, mulai dari infrastruktur yang tidak siap," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas