FIFA Diam Saja, AFC Kutuk Serangan Militer Israel di Final Piala Palestina
Berbeda dari induk sepak bola Internasional, FIFA yang belum mengeluarkan pernyataan dan respons atas insiden ini, AFC melontarkan pernyataan mengutuk
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
FIFA Diam Saja, AFC Kutuk Serangan Militer Israel di Final Piala Palestina
TRIBUNNEWS.COM - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) bereaksi keras terhadap serangan yang dilakukan tentara Israel terhadap pemain dan penonton di final Piala Palestina.
Berbeda dari induk sepak bola Internasional, FIFA yang belum mengeluarkan pernyataan dan respons atas insiden ini, AFC melontarkan pernyataan mengutuk keras aksi militer Israel tersebut.
Final Piala Palestina mempertemukan Balata FC dan Jabal Al Mukabber di Stadion Faisal Al Husseini, Al-Ram, Kamis (30/3/2203).
Baca juga: Kronologi Mantan Gelandang Persib M Rashid Jadi Korban Serangan Brutal Militer Israel
Baca juga: Tiga Negara Siap Jadi Tuan Rumah Pengganti Piala Dunia U-20: Israel Tetap Main, Indonesia Nonton Aja
Pada Jumat (31/3/2023), Kantor Berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa pasukan Israel menerobos stadion.
Mereka kemudian menembakkan gas air mata ke lapangan dan tribune.
Akibatnya, pertandingan tersebut terpaksa dihentikan selama satu jam karena banyak pemain dan penonton yang sulit bernapas.
Kejadian tersebut juga dilaporkan oleh salah satu warganet di Twitter bernama Younis.
Ia mengunggah video saat pasukan Israel melontarkan gas air mata di Stadion Faisal Husseini.
Presiden Federasi Sepak Bola Palestina (PFA), Jibril Rajoub, kemudian mengecam keras tindakan pasukan Israel tersebut.
Baca juga: Bela Indonesia, Publik Internasional Sebut FIFA Terapkan Standar Ganda
Ia menyebut serangan itu sebagai 'serangan yang direncanakan untuk melukai rakyat dan para pemain kami.'
Dia juga menyebut serangan ini sebagai 'noda' di dahi pendudukan (Israel).
Rajoub memastikan pihaknya akan menjangkau seluruh dunia, termasuk AFC dan FIFA, untuk menghentikan terorisme ini dilakukan terhadap olahraga dan para atlet Palestina.
"Kami percaya bukti ini dapat menjadi dasar untuk mengonfrontasi kejahatan-kejahatan yang dilakukan pendudukan (Israel) terhadap rakyat kami dan olahraga kami oleh para neo-Nazi ini," ucap Rajoub.
Baca juga: Kronologi Mantan Gelandang Persib M Rashid Jadi Korban Serangan Brutal Militer Israel
Baru-baru ini, AFC akhirnya menyatakan sikap dengan mengutuk keras serangan mengerikan yang dilakukan pasukan Israel itu.
AFC menyebut bahwa serangan oleh pasukan Israel dengan gas air mata tersebut menyebabkan banyak wanita dan anak-anak yang hadir di stadion menderita sesak napas dan harus mendapatkan perawatan.
AFC meminta agar berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina harus segera dihentikan.
Mereka juga menegaskan dukungannya terhadap PFA dan seluruh komunitas sepak bola di negara tersebut.
"Gas air mata dan peluru yang dibungkus karet digunakan oleh pasukan Israel selama penyerangan, yang menyebabkan pertandingan dihentikan karena beberapa pemain dan penggemar Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, menderita sesak napas karena menghirup gas air mata dan harus dirawat di pinggir lapangan dan di rumah sakit," tulis AFC dalam pernyataan resminya, Sabtu (1/4/2023).
"AFC menyerukan segera diakhirinya semua tindakan kekerasan oleh pasukan Israel terhadap rakyat Palestina dan berdiri dalam solidaritas yang kuat dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina dan komunitas sepak bola Palestina," lanjut pernyataan tersebut.
Sementara itu, FIFA sejauh ini belum memberikan respons apapun terkait pelanggaran yang dilakukan pasukan Israel tersebut. (Dwi Aryo Prihadi/SuperBall)