Erick Thohir Segera Bertolak ke Eropa, Negosiasi Kemungkinan Sanksi dari FIFA
Erick Thohir pun tampaknya akan membawa sejumlah bukti bahwa Indonesia sejatinya sudah siap dari segi infrastrukstur pertandingan.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Erick Thohir Segera Bertolak ke Eropa, Negosiasi Kemungkinan Sanksi dari FIFA
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, akan bertolak ke Benua Eropa dalam waktu dekat.
Kepergian Erick Thohir ke satu di antara negara Eropa itu adalah untuk melakukan negosiasi dengan FIFA, soal kemungkinan sanksi yang diberikan untuk Indonesia.
Seperti diketahui, Indonesia dinilai FIFA gagal untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023.
Baca juga: Marah dan Kesalkah Erick Thohir Saat FIFA Membatalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20?
Hal itu berujung pada keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah turnamen tersebut.
Pasca-keputusan FIFA tersebut, fokus PSSI saat ini adalah agar Indonesia seminimal mungkin mendapat sanksi dari FIFA atas pembatalan tersebut.
Negosiasi yang akan dilakukan oleh orang nomor satu di sepakbola Indonesia itu merupakan mandat langsung dari Presiden Joko Widodo.
"Ayo jalan, negosiasi lagi pak Erick. Kalau dibilang cape, ya cape," ujar Erick Thohir, dalam pertemuan dengan Pemimpin Redaksi media massa di Jakarta, Senin (3/4/2023) malam WIB.
"Ini sudah bolak-balik kaya setrikaan ini, ini pergi lagi malam ini," lanjut pria yang juga menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.
Sejumlah bahan pertimbangan pun telah 'dikemas' dengan cantik oleh Erick Thohir, demi menghindari sanksi berat oleh FIFA.
Erick Thohir pun tampaknya akan membawa sejumlah bukti bahwa Indonesia sejatinya sudah siap dari segi infrastrukstur pertandingan.
Perbaikan sejumlah infrastruktur stadion merujuk pada rekomendasi FIFA, sudah dijalankan Indonesia.
Seperti diketahui, FIFA pun telah menyelesaikan inspeksi ke seluruh calon venue pertandingan yang tersebar di enam provinsi di Indonesia.