Marah dan Kesalkah Erick Thohir Saat FIFA Membatalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20?
Di sisi lain, Erick Thohir pun mengetahui bahwa publik kini kian terbelah pasca-pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Marah dan Kesalkah Erick Thoir Saat FIFA Mencabut Status Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, tampak bersikap dingin ketika disoal mengenai Piala Dunia U-20 yang dibatalkan bergulir di Indonesia.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu mengaku tidak marah dan menyesal pada keputusan pahit yang diputuskan oleh FIFA.
Pasca-keputusan FIFA tersebut, Erick Thohir pun menegaskan bahwa dirinya hanya perlu fokus kembali menyusun langkah selanjutnya.
Baca juga: Lupakan Indonesia, FIFA Sebut Argentina Calon Tuan Rumah yang Baik Buat Piala Dunia U-20 2023
"Saya enggak perlu marah, gak perlu nyeselin. Saya kembali bekerja untuk mendapatkan hasil yang baik," ujar Erick Thohir, dalam pertemuan dengan Pemimpin Redaksi media massa di Jakarta, Senin (3/4/2023) malam WIB.
Erick Thohir pun mengatakan, apabila hasil yang diperjuangkan olehnya nanti tidak sesuai yang ia harapkan, dia pun mengaku enggan menyalahkan siapa-siapa.
Pasalnya, lanjut Erick Thohir, konsekuensi itu harus dia terima sebagai orang nomor satu di sepakbola Indonesia.
"Walaupun nanti hasilnya enggak baik pasti banyak yang kecewa seperti kemarin, ya itu risiko sebagai ketua PSSI. Daripada saya menyalahkan, sorry ya 'loh kan saya baru jadi Ketua PSSI satu bulan'," tutur Erick.
Di sisi lain, Erick Thohir pun menyadari bahwa publik tanah air kini kian terbelah pasca-pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Secara pribadi, Erick mengatakan bahwa dia berprinsip sama dengan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.
Pria berusia 52 tahun itu menegaskan bahwa politik dan olahraga harus berada dalam 'kamar' yang berbeda.
"Sekarang di media ada politik ada olahraga, saya rasa saya bersama Pak Jokowi. Politik harus dibedakan dengan olahraga. Ketika ada pihak ini 'gini-gini', tidak, saya sepakat (dibedakan), karena saya orang olahraga," tegas Erick Thohir.