Fokus Erick Thohir yaitu Bagaimana FIFA Tidak Menjatuhkan Sanksi kepada Indonesia
Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menyampaikan misi Ketum PSSI Erick Thohir bertolak ke markas FIFA semata-mata untuk bernegosiasi soal sanksi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menyampaikan misi Ketum PSSI Erick Thohir bertolak ke markas FIFA semata-mata untuk bernegosiasi soal sanksi.
Arya mengatakan agenda FIFA Council di Zurich Swiss itu tidak ada kaitannya dengan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 2023.
"Fokus Pak Erick yaitu bagaimana FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia. Yang kita khawatirkan adalah FIFA menghukum Indonesia," katanya dikonfirmasi, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, sanksi FIFA saat ini menjadi perhatian utama karena yang sangat menentukan apakah Indonesia bisa mengikuti turnamen internasional.
"Kalau kita disanksi, semua mimpi saja. Makanya, kita usahakan FIFA tidak menghukum Indonesia," lanjutnya.
Seperti diketahui, Peru batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.
FIFA mencabut hak negara Peru sebagai tuan rumah karena adanya masalah ketidaksiapan insfrastruktur.
"Langkah itu diambil karena ketidakmampuan negara tuan rumah dalam memenuhi komitmen menyelesaikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen," tulis FIFA dalam pernyataan resminya.
Piala Dunia U-17 2023 sendiri tetap dijadwalkan berlangsung pada 10 November-2 Desember mendatang.
Dengan dicoretnya Peru, FIFA juga mengumumkan akan segera menunjuk tuan rumah baru.
Hal itu menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah menggantikan Peru.
Hapus Standar Ganda
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyatakan bahwa pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 harus menjadi bekal pelajaran.
Dia sesungguhnya mempertanyakan landasan hukum atas penolakan kehadiran Timnas Israel di Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.