Benfica vs Inter Milan: Teror Goncalo Ramos, Live on Vidio Rabu 12 April Pukul 02.00 WIB
Goncalo Ramos. Striker Benfica ini diyakini akan menjadi teror bagi Inter Milan saat kedua tim bertemu dalam leg pertama perempatfinal Liga Champions
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Catat namanya baik-baik: Goncalo Ramos. Striker Benfica ini diyakini akan menjadi teror bagi Inter Milan saat kedua tim bertemu dalam leg pertama perempatfinal Liga Champions di Stadion da Luz, Lisbon, Rabu (12/4) dini hari nanti.
Goncalo Ramos, penyerang berusia 21 tahun inilah yang mencuri tempat Cristiano Ronaldo di timnas Portugal saat Piala Dunia 2022.
Kesempatan yang langsung ditunaikan Goncalo Ramos dengan mencetak hattrick saat Portugal melindas Swiss 6-1.
Pemain kelahiran tahun 2001 ini telah mencetak 17 gol di liga Portugal dalam 23 pertandingan musim ini, juga menambah 3 gol di Liga Champions.
Prospeknya yang cerah membuatnya jadi incaran banyak klub elite Eropa.
Salah satu yang ngebet adalah Manchester United. Dan Benfica pun tak ragu membanderolnya seharga Rp 1,9 triliun.
Harga itu, bahkan bisa melambung lebih tinggi jika Ramos bisa membawa Benfica ke takhta tertinggi Liga Champions musim ini.
Pada babak 16 besar Liga Champions sebelumnya, Ramos memborong dua gol saat Benfica melumat Club Brugge 5-1 untuk lolos ke perempatfinal dengan agregat 7-2.
Berapa gol yang akan disarangkannya ke gawang Inter dini hari nanti?
As Aguias alias "si Elang", julukan Benfica memang lebih diunggulkan dalam duel nanti. Dan itu bukan tanpa alasan.
Skuat asuhan Roger Schmidt ini memang sedang dalam performa menggetarkan.
Tim raksasa Portugal ini tak terkalahkan di Liga Champions musim ini --bersama Manchester City, dan Bayern Muenchen.
Dan mereka sangat menikmati mencetak gol, dengan mengemas 23 gol dari delapan laga. Menakutkannya lagi, "si Elang" sama galaknya di kandang (cetak 12 gol, maupun saat tandang (cetak 11 gol).
Tak heran karenanya, Benfica memuncaki penyisihan grup H terdahulu. Berdiri lebih tinggi dari Paris Saint Germain yang hanya jadi runner-up, dan menyingkirkan Juventus, serta Maccabi Haifa.
Di liga domestik, Liga Primeira, Benfica juga mendominasi dengan berada di puncak bermodal 71 poin, terpaut tujuh poin dari FC Porto.
Mereka baru dua kali kalah, dengan satu kekalahan terjadi laga terakhir saat ditekuk rival utama Porto 1-2.
Kekalahan itu menghentikan rentetan 12 kemenangan beruntun. Kekalahan, yang menurut pelatih Roger Schmidt justru sangat bagus karena menjadi "vaksin" yang membuat para pemain jadi bersiaga kembali.