Monster Gol Lokal PSM Makassar Lahir Lewat Percobaan Bernardo Tavares
sejumlah percobaan yang dilakukan pelatih asal Portugal itu mampu melahirkan striker lokal yang moncer dalam mencetak gol.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Monster Gol Lokal PSM Makassar Lahir Lewat Percobaan Bernardo Tavares
TRIBUNNEWS.COM - Datang dengan bermodal skuad 'pas-pasan', nyatanya Bernardo Tavares mampu membawa PSM Makassar menjadi juara Liga 1 2022.
Hebatnya lagi, sejumlah percobaan yang dilakukan pelatih asal Portugal itu mampu melahirkan striker lokal yang moncer dalam mencetak gol.
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mengaku harus memutar otak saat meracik skuad Juku Eja di awal musim Liga 1 2022-2023 lewat percobaan nekat.
Baca juga: Cerita Pilu Bernardo Tavares di Balik Gelar Juara PSM, Siapa Pemain Bintang yang Remehkan Juku Eja?
Baca juga: Hasil Kontras Persib-Persija di Akhir Musim: The Jakmania Ukir Rekor, Bobotoh Gaungkan Teddy Out
Percobaan itu terpaksa dilakukan Bernardo Tavares seiring usaha merekrut pemain bintang di awal musim 2022-2023 berakhir dengan diremehkan.
Pelatih asal Portugal itu mengaku banyak pemain yang menolak bergabung PSM Makassar, salah satu alasannya tidak mau menjalani tahapan trial.
Padahal tahapan itu diperlukan Tavares guna memastikan kriteria pemain apakah sesuai dengan kebutuhan tim yang diasuhnya saat ini.
Ia menyebut langkah itu dilakukan bukan untuk bermaksud menjatuhkan nama pemain, tetapi karena memang mencocokan kebutuhan timnya.
"Saya pikir ketika kamu mengundang seorang pemain untuk datang ke sesi trial, itu bukan untuk menjatuhkan pemain ini," ucap Bernardo Tavares.
"Itu untuk melihat apakah pemain ini sesuai karakteristik yang dicari oleh tim," imbuhnya.
Bernardo Tavares juga menegaskan ia tak mau merekrut pemain tanpa melalui trial, karena pemain yang datang nantinya hanya termotivasi dengan uang bukan pembuktian diri.
"Tidak masuk akal kalau kami tidak tahu pemain ini, tapi menyodorkan kontrak, lalu mereka datang," ujar Bernardo Tavares.
"Ini akan menjadi satu musim hanya karena uang, entah mereka bermain atau tidak."
"Ini tidak baik untuk pemain, dan tidak baik untuk klub. Inilah alasan mengapa saya lebih suka menyeleksi pemain dengan melakukan trial," imbuhnya.