TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Salah satu mantan striker Liga Premier, Jermain Defoe mengecam kurangnya pelatih kulit hitam di sepakbola Inggris saat dia mengincar peran sebagai pelatih usai karir bermain profesionalnya.

Jermain Defoe, 40, pensiun dari sepak bola pada tahun 2022 dengan 286 gol klub atas namanya dari 731 penampilannya untuk tim seperti Tottenham Hotspur, Sunderland dan Portsmouth.

Sejak pensiun, mantan pencetak gol itu ingin pindah ke dunia kepelatihan dan telah diberi peran di Spurs sebagai anggota staf akademi klub, bersama dengan legenda Manchester City, Yaya Toure.

Namun, ada satu masalah yang dihadapinya menjelang perjalanannya ke kursi panas manajerial, yaitu kurangnya perwakilan pelatih kulit hitam dalam industri ini.

Berbicara kepada The Athletic, Jermain Defoe menyoroti masalah yang dihadapinya dan banyak lainnya saat mereka berupaya mengamankan peran ke depan.

Dia berkata: "Ketika saya melihat jumlah pelatih kulit hitam dalam permainan, seperti 4,4 persen, itulah satu-satunya hal yang membuat saya berpikir, 'Apakah saya membuang-buang waktu?'"

Jermain Defoe kemudian berbicara tentang legenda permainan seperti Andrew Cole, Les Ferdinand dan John Barnes, di mana dia menambahkan: "Pada tahap tertentu, mereka akan berpikir di posisi saya,

'Saya akan melakukan lencana saya dan mendapatkan kesempatan karena saya telah bermain di puncak permainan'. Tapi itu tidak terjadi pada mereka. Saya tidak mengatakan saya menginginkan pekerjaan karena saya orang kulit hitam dan pemain kulit hitam tidak mendapat kesempatan. Tidak, saya ingin pekerjaan karena saya cukup baik."

Sebuah laporan yang diterbitkan bulan lalu oleh Black Football Partnership (BFP), yang merupakan organisasi pemain kulit hitam dulu dan sekarang, mengungkapkan peningkatan kecil dalam jumlah posisi yang dipegang oleh pelatih kulit hitam dari 3,7 persen pada 2022 menjadi 4,4% pada 2023.

Meskipun meningkat, jumlahnya masih sangat rendah jika memperhitungkan jumlah pemain kulit hitam dalam piramida sepak bola Inggris.